JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut bahwa keberadaan Badan Pangan Nasional (BPN) akan memperkuat ekosistem pangan nasional. Menurut Erick, kekuatan pangan nasional tidak saja diperkuat melalui regulasi. Namun juga pada aspek sinergisitas antara BUMN klaster pangan.
Adapun sinergitas yang dimaksud Erick adalah pembentukan Holding BUMN Pangan. Di mana, PT RNI (Persero) akan menjadi induk holding dan beberapa BUMN seperti PT Berdikari (Persero), PT Perikanan Nusantara (Persero) (Perinus), Perum Perikanan Indonesia (Perindo), dan PT Pertani (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Garam (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), dan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) jadi anggotanya.
"Sekarang sudah ada Undang-Undang Badan Pangan Nasional. Kalau kita mau apakah Berdikari, Garam, RNI, Sang Hyang, apakah semua kalau mau serius, bisa. Kualitas (pangan) kita luar biasa," ujarnya dalam acara Grand Launching Produk Pangan dan Non-pangan secara virtual, Selasa, 19 Oktober.
Erick mengatakan bahwa Indonesia mendapatkan berkah yang luar biasa dari Sang Pencipta. Di mana diberikan sumber daya alam yang begitu melimpah, hingga market (pasar) yang begitu besar. Karena itu, ia berharap perusahaan pelat merah saling bersinergi, termasuk juga dengan swasta.
"Allah SWT sudah memberikan sumber daya alam kita yang luar biasa, market yang besar, apalagi kalau sinergi BUMN-nya bangun, apalagi kalau didukung swasta," tuturnya.
Di sisi lain, Erick juga sudah memetakan tugas BUMN Pangan. Misalnya, RNI akan ditugaskan dalam supply chain pangan yang berorientasi pasar. Sementara Perum Bulog sebagai stabilisator harga.
"Intinya apa? Kembali ke pangan, saya akan kawal terus, saya akan pastikan dan saya sudah bicara RNI ini menjadi supply chain daripada pangan yang berorientasi pasar bukan sebagai stabilisator, karena Bulog adalah stabilisatornya," ungkapnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan yang menjadi fokus Kementerian BUMN dalam satu tahun ke depan adalah pangan. Karena itu, pihaknya akan memantau perkembangan perusahaan pelat merah di sektor tersebut. Erick juga terus mendorong transformasi perusahaan di sektor pangan dalam bentuk holding agar lebih efektif dan fokus pada core bisnis.
Karena itu, Erick mengaku tak akan segan menggantikan Dewan Direksi dan Komisaris BUMN di sektor pangan, bila selama satu tahun ke depan ekosistem pangan dalam negeri tidak mengalami transformasi secara signifikan.
Erick mengatakan transformasi perusahaan pelat merah di sektor pangan tak hanya dilakukan dalam skema bisnis model atau jenis usaha, tapi juga pada sumber daya manusia atau human capital.
"Saya akan sangat serius memantau pangan 1 tahun ke depan dan mohon maaf yang tidak ikut transformasi, pastinya akan saya bongkar, akan saya ganti dan ini sudah terjadi di banyak BUMN. Jadi enggak kaleng-kalengan ngomongnya. Saya pastikan saya ganti," ujarnya.