Archi Indonesia, Perusahaan Tambang Emas Milik Konglomerat Peter Sondakh Ini Gencarkan Eksplorasi di Koridor Barat
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) menggencarkan eksplorasi tambang di Koridor Barat dalam rangka menambah cadangan bijih emasnya. Perusahaan milik bos Rajawali, konglomerat Peter Sondakh ini melaporkan telah melakukan studi kelayakan untuk mempercepat lokasi cadangan emas Bima-Arjuna untuk masuk tahap produksi.

Kedua lokasi tersebut akan memberikan tambahan bijih berkadar tinggi di pabrik pengolahan emas di Toka Tindung, Sulawesi Utara. Direktur Utama dan Chief Executive Officer (CEO) Archi Indonesia Ken Crichton menyebutkan, program eksplorasi produsen emas bermerek Lotus Archi ini juga telah mengidentifikasi beberapa target berkadar tinggi yang besar yang sangat dekat, namun terpisah dari lokasi cadangan emas Bima-Arjuna, dan telah siap dilakukan pengeboran pada semester II 2021.

"Tim geologis kami telah mengenali potensi dari Koridor Barat akan sama besar dengan tambang Toka Tindung saat ini di Koridor Timur, di mana lebih dari 6 juta ons emas telah berhasil ditemukan di sana dan sebesar 2 juta ons telah berhasil di tambang sejak pertama kali berproduksi pada tahun 2011," ujar Ken dalam keterangan resmi, dikutip Selasa 12 Oktober.

Tambang emas Toka Tindung merupakan salah satu tambang emas terbesar yang memiliki dua Kontrak Karya yang dimiliki oleh Entitas Anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Archi, PT Meares Soputan Mining (PT MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (PT TTN).

"Archi berencana untuk terus mendorong kegiatan eksplorasinya, dengan menargetkan area proyek near-mine, Koridor Barat dan Greenfields, yang diharapkan akan memberikan sekitar 5,3 - 13,0 juta ons tambahan cadangan bijih emas," tutur Ken.

Pada semester I 2021, Archi Indonesia memproduksi emas sebesar 81,6 kilo ons. ARCI berharap mencapai produksi emas sekitar 138 kilo ons - 148 kilo ons pada semester II 202.

Target itu lebih tinggi dibandingkan realisasi produksi emas pada semester II 2020 sebesar 120 kilo ons. Apabila target tercapai, total produksi untuk tahun penuh 2021 di ARCI menjadi 220 kilo ons – 230 kilo ons.