Archi Indonesia, Perusahaan Milik Konglomerat Peter Sondakh Siap Melantai di Bursa, Incar Raihan Dana Rp2,7 Triliun
Konglomerat Peter Sondakh. (Foto: Dok. Rajawali Corpora)

Bagikan:

JAKARTA - Rencana PT Archi Indonesia untuk melantai di Bursa Efek Indonesia tinggal hitungan hari. Perusahaan tambang emas ini akan menggelar penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) dengan harga penawaran awal di kisaran Rp750-Rp 800 per saham.

Masa penawaran awal berlangsung sejak 22 Juni 2021 hingga 24 Juni 2021. Melalui IPO, perusahaan milik konglomerat Peter Sondakh ini akan melepas sebanyak-banyaknya 3,72 miliar saham baru atau setara 15 persendari modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun harga penawaran akhir ditetapkan sebesar Rp750 per saham.

Jika dihitung, dana segar yang didapat perusahaan dari IPO ini minimal sebesar Rp2,79 triliun. Perusahaan dari Grup Rajawali Corpora ini pun telah menggandeng PT BNI Sekuritas, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dari aksi korporasi ini.

Setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham, sesuai dengan keputusan RUPS, Archi Indonesia akan mengalokasikan sebesar 1,61 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh untuk program opsi pembelian saham kepada kepada manajemen dan karyawan (MESOP).

Sebanyak-banyaknya 400 juta saham, dengan harga pelaksanaan MESOP sekurang-kurangnya 9 persen dari rata-rata harga penutupan saham perusahaan selama kurun waktu 25 Hari Bursa berturut-turut di Pasar Reguler sebelum pemohonan pencatatan dilakukan ke BEI.

Adapun dana yang diraih dalam aksi korporasi ini, sekitar 95 persen akan digunakan Archi Indonesia dan atau entitas anak untuk pembayaran sebagian pokok utang bank. Kemudian, sisa dana akan digunakan perusahaan, PT Meares Soputan Mining (MSM) dan atau PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) untuk pembiayaan kegiatan operasional dan modal kerja.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2020, Archi membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar 393,3 juta dolar AS. Raihan itu tumbuh 2,5 persen dibanding tahun 2019 sebesar 383,7 juta dolar AS.

Adapun laba bersih Archi Indonesia pada 2020 sebesar 123,34 juta dolar AS. Realisasi itu meningkat 32,68 persen year on year, dari 92,96 juta dolar AS.