JAKARTA - Perusahaan tambang emas milik konglomerat Peter Sondakh, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) telah merealisasikan sejumlah agenda bisnis sepanjang tahun 2021 ini. Emiten dari Grup Rajawali ini pun optimistis menangkap peluang bisnis di tahun 2022.
Dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, dikutip Senin 27 Desember, disebutkan bahwa ARCI berhasil membuka pit baru yaitu Pit Alaskar serta menyelesaikan pengembangan dari Pit Araren tahap 5 pada tahun ini, di mana keduanya memiliki kadar emas rata-rata yang lebih tinggi.
Manajemen ARCI memproyeksikan kedua Pit ini akan menjadi kontributor terbesar untuk cadangan bijih emas untuk diolah pada tahun 2022 maupun tahun-tahun mendatang.
Sepanjang 2021, ARCI juga melaksanakan berbagai inisiatif efisiensi biaya dan peningkatan produktivitas, di antaranya penambahan armada tambang (mining fleets) yang mencakup 18 truk berkapasitas 100 ton dan 2 ekskavator berkapasitas 120 ton.
Pada tahun 2021, ARCI juga merampungkan perjanjian pergantian kontraktor penambangan untuk aktivitas Drill & Blast dari yang sebelumnya PSI dan Orica menjadi Hanwa dan DNX. Pergantian ini diharapkan dapat memberikan penghematan biaya penambangan (mining costs) secara berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.
Di sisi lain, ARCI juga telah menyelesaikan proyek pengembangan kapasitas pabrik pengolahan emas. Dengan rampungnya proyek ini, kapasitas pabrik bertambah, dari sebelumnya sebesar 3,6 metrik ton per tahun (mtpa) pada akhir tahun 2020 menjadi 4,0mtpa pada akhir tahun 2021.
Manajemen ARCI menargetkan untuk kembali meningkatkan kapasitas pabrik tersebut pada tahun 2022 menuju 4,8mtpa. Peningkatan kapasitas pabrik ini mencerminkan komitmen ARCI dalam melaksanakan rencana bisnisnya yang telah disampaikan sejak masa Penawaran Umum Perdana (IPO) pada pertengahan tahun 2021 lalu, yakni untuk dapat meningkatkan volume produksi tahunan ARCI dan membawa pertumbuhan bisnis yang positif untuk jangka panjang.
Direktur Utama PT Archi Indonesia Tbk Ken Crichton mengatakan, inisiatif-inisiatif yang dilakukan tidak hanya berpotensi meningkatkan throughput penambangan dan produksi, tetapi juga berpotensi untuk memberikan efisiensi pada penggunaan bahan bakar dan mining costs secara keseluruhan.
"Selain itu, jalinan kemitraan strategis baru untuk aktivitas Drill & Blast, berdasarkan riset internal kami, diharapkan dapat mendorong efisiensi biaya hingga 30 juta dolar AS dalam periode 5 tahun mendatang," jelasnya.
Untuk kegiatan eksplorasi, saat ini ARCI tengah melakukan studi kelayakan (feasibility study) untuk persiapan pembangunan wilayah operasional yang baru di Koridor Barat.
Dengan pembangunan infrastruktur tersebut, akan mempercepat kegiatan eksplorasi ARCI sehingga berpotensi menemukan tambahan sumber daya mineral dan cadangan bijih yang signifikan yang diharapkan akan terjadi pada tahun 2023, sehingga proses penambangan di Koridor Barat mulai dapat dilakukan pada tahun 2024.
Hingga kini, ARCI baru melakukan eksplorasi dan penambangan emas sebesar 15 persen dari total area konsesinya seluas 40.000 hektar, terutama di area Koridor Timur.
Lonjakan kinerja PT EMAS
Sebagai bagian dari rencana membangun bisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir, bisnis logam emas batangan (gold minted bars) ARCI di bawah kendali Entitas Patungan (Joint Venture/JV) PT Elang Mulia Abadi Sempurna (PT EMAS), berhasil mencatatkan peningkatan penjualan secara signifikan selama tahun 2021.
Berdasarkan laporan keuangan hingga September 2021, PT EMAS berhasil membukukan peningkatan pendapatan hingga 154 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan memberikan kontribusi sebesar 3 persen kepada pendapatan konsolidasian Perseroan.
BACA JUGA:
Wakil Direktur Utama PT Archi Indonesia Tbk Rudy Suhendra menambahkan, pihaknya optimistis konsolidasi bisnis yang dilakukan pada tahun 2021 akan menjadi landasan yang kuat untuk mencetak lebih banyak keberhasilan pada tahun 2022.
"Melihat dari potensi eksplorasi yang kami miliki, kadar emas yang kami temukan dan bersamaan dengan berbagai inisiatif efisiensi yang kami lakukan, kami yakin ARCI dapat terus bertumbuh dengan stabil dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan yang ada," ungkapnya.
Seiring dengan perkembangannya bisnisnya, ARCI melalui anak usahanya, PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya, juga berhasil menorehkan pencapaian di bidang tanggung jawab sosial perusahaan dengan menyabet penghargaan Indonesian SDGs Award (ISDA) 2021 dengan peringkat Platinum.
Penghargaan ini diberikan untuk pencapaian program tanggung jawab sosial Perseroan yang sejalan dengan pilar Sustainable Development Goals (SDGs) yang digagas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Beberapa bidang yang menjadi fokus ARCI termasuk peningkatan kualitas dan akses air bersih, peningkatan kesehatan ibu hamil dan melahirkan serta peningkatan peluang usaha dan kerja bagi masyarakat.
"Kami senantiasa memperhatikan keseimbangan antara portofolio bisnis dengan upaya-upaya kami di bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST/ESG) guna mencapai usaha yang berkelanjutan dan tumbuh bersama dengan masyarakat Indonesia," tambah Rudy.
Ke depan, ARCI melihat potensi pertumbuhan yang kuat pada tahun-tahun mendatang. Berbagai inisiatif yang dilakukan selama tahun 2021 diharapkan dapat mendukung kesinambungan bisnis ARCI pada tahun 2022 dengan lebih kuat.
Pertumbuhan ARCI juga didukung oleh adanya prospek harga komoditi emas dunia yang cenderung stabil dari waktu ke waktu. Hal ini membuat ARCI diposisikan sebagai salah satu diferensiasi portofolio investasi saham, khususnya bagi para pelaku investasi di bursa efek. ARCI akan terus menjalankan upayanya secara berkelanjutan untuk dapat senantiasa memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan.