Erick Thohir Sebut Kunci Keberhasilan Transformasi BUMN Ada di Sumber Daya Manusia
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Dok. Kementerian BUMN)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa sumber daya manusia (SDM) atau human capital menjadi kunci keberhasilan transformasi di perusahaaan pelat merah. Menurut dia, sebagus apapum strategi bisnis yang dimiliki tidak akan sukses tanpa didukung sumber daya manusia yang baik.

"Saya selalu menekankan transformasi Kementerian BUMN. Transformasi BUMN perusahaan itu tidak mungkin terjadi kalau tidak didukung oleh transformasi daripada human capital-nya. Karena bisa membuat SOP, kita bisa mengubah bisnis strategi, kita juga bisa inovasi digitalnya. Tapi kalau human capital-nya tidak mau berubah, ya kita akan terjebak di situ-situ aja," katanya, di kantor Telkom, Kamis, 30 September.

Karena itu, Erick mengekankan sumber daya manusia (SDM) sangat berperan penting dalam keberhasilan transformasi di tubuh perusahaan pelat merah. Kata Erick, program yang bagus tanpa dukungan SDM yang mau berubah pada akhrinya hanya berupa pemikiran bukan implementasi.

"Di situlah mengapa saya sangat konsen mengenai transformasi human capital," ucapnya.

Apalagi, kata Erick, era disrupsi akan merubah sistem dan tatanan bisnis perusahaan ke arah model bisnis baru. Menurut dia, disrupsi juga akan menghilangkan pekerjaan yang digantikan dengan teknologi. Karena itu, perusahaan dituntut menyesuaikan diri dengan dinamika zaman.

Lebih lanjut, Erick mengatakan bahwa teknologi mengubah tatanan bisnis secara cepat dan menyeluruh.

"Banyak sekali dengan digitalisasi job pekerjaan akan berubah dan hilang. Usaha bisnis akan berubah dan hilang dan digitalisasi yang terjadi karena transformasi ini makin hari makin cepat. Saya selalu menekankan first wave sudah masuk," ujarnya.

Erick pun melontarkan pertanyaan mampukah Indonesia menghadapi perubahan tatan akibat distribusi digitalisasi tersebut. Sementara, masyarakat Indonesia menyadari bahwa industri 4.0 akan benar-benar terjadi.

"Kita menyadari bersama di Indonesia juga, kalau kita bicara industri 4.0, kita bicara nanti kita bicara 5G, kita bicara bagaimana AI (artificial intelligence) ini juga terjadi. Pertanyaannya siap enggak kita atas perubahan ini? siap tidak kita akan perubahan ini?," tanyanya.

Sementara itu, Erick mengakui, untuk perusahaan pelat merah belum semua perseroan mampu dan siap menjalankan transformasi digital dari hulu ke hilir. Meskipun dia tidak menampilkan sejumlah program berbasis digital sudah dijalankan sebagian perseroan.

Dia menegaskan, bukan tidak mungkin adopsi teknologi dan digitalisasi terjadi di hampir semua klaster BUMN. Hal itu pun akan terus dikawal. Pemegang saham juga mendorong transformasi digital 4.0 untuk kesiapan penilaian digital di BUMN.

Erick menegaskan komitmennya jelas, melaksanakan akselerasi digitalisasi guna menuju masa depan Indonesia yang lebih baik.