Bagikan:

JAKARTA - Investasi asing masih deras mengalir masuk ke Tanah Air meskipun pandemi COVID-19 belum berakhir. Bahkan, dari periode Januari hingga Juni tahun ini sudah ada realisasi investasi sebesar Rp442,7 triliun.

Dari total investasi tersebut bukan China negara yang paling banyak menyuntikkan investasi di Tanah Air. Ternyata, negara tetangga lah yang menyandang status tersebut, yakni Singapura.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa total investasi Singapura di Indonesia sebesar 4,7 miliar miliar dolar. Dengan total tersebut, Singapura menjadi negara paling banyak berinvestasi di Indonesia.

Dalam daftar 10 besar negara yang berinvestasi di Tanah Air, posisi kedua ditempati oleh Hong Kong. Adapun realisasi investasi negara tersebut mencapai 2,3 miliar dolar AS. Disusul China di peringkat berikutnya dengan realisasi 1,7 miliar dolar AS.

"Paling pertama ini ada Singapura dengan 4,7 miliar dolar AS, Hong Kong dengan 2,3 miliar dolar AS, China 1,7 miliar dolar AS," tuturnya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 17 September.

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan bahwa yang menarik adalah Belanda menjadi negara Eropa yang masuk dalam posisi keempat daftar 10 besar negara yang berinvestasi di Indonesia.

Menurut Bahlil, hal ini terjadi karena Belanda menjadi hub di Eropa. Adapun total investasi asal Belanda yang masuk ke Indonesia mencapai 1,3 miliar di semester pertama 2021.

"Eropa pun sekarang itu mulai menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan investasi alternatif yang mungkin masuk skala prioritas mereka. Kami mengkaji data kami lewat kantor perwakilan kami di Eropa bahwa memang sekarang Belanda menjadi hub ketika Inggris keluar dari Euro ini yang terjadi. Bahkan Amerika Serikat itu urutannya masuk ke-7," ujarnya.

Sementara posisi lima ada Korea Selatan dengan realisasi investasi mencapai 1,1 miliar dolar AS. Kemudian disusul Jepang yang berada di posisi enam. Adapun total investasi yang ditanamkan Jepang adalah 1 miliar dolar AS.

Kemudian di posisi tujuh ada Amerika Serikat dengan realisasi 800 juta dolar AS. Lanjut di posisi delapan ada Malaysia dengan realisasi 700 juta dolar AS. Lalu, di posisi sembilan ada Swiss dengan realisasi 500 juta dolar AS dan terakhir, Thailand dengan realisasi 300 juta dolar AS.

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil menekankan bahwa Indonesia terbuka untuk semua negara yang ingin menanamkan modalnya di Tanah Air. Ia membantah jika dinilai hanya memberikan kemudahan bagi negara-negara tertentu.

"Kami tidak pernah mau membedakan negara mana yang menjadi prioritas. Jadi clear kalau ada sebuah asumsi bahwa kita hanya fokus pada negara tertentu, tidak ada. Indonesia tidak boleh diatur oleh negara manapun. Kita harus menjadi pemain tengah untuk semua negara masuk dengan undang-undang yang lebih fair jadi tidak ada perlakuan khusus," tuturnya.