JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen kuat untuk mendukung kebangkitan pariwisata nasional setelah tertekan cukup hebat akibat pandemi COVID-19.
Menurut dia, sejumlah langkah dan bauran kebijakan terus dioptimalkan guna mendorong industri pelesir dalam negeri kembali pulih.
“Kita akan terus mendukung Kementerian Pariwisata melalui langkah maupun kebijakan yang bisa diambil dan tetap harus akuntabel,” ujarnya melalui saluran virtual dalam Rakornas Parekraf 2021, Senin, 27 September.
Disebutkan Menkeu beberapa hal penting yang telah dilakukan antara lain Kementerian Keuangan memberikan insentif maupun relaksasi pungutan perpajakan di industri pariwisata selama masa pandemi.
“Kami juga diminta mendukung lewat perbankan sehingga mereka (pelaku industri pariwisata) yang tidak mungkin membayar pinjaman di situasi yang sedang tertekan dapat bertahan,” tuturnya.
Kemudian, Kementerian Keuangan juga menginisiasi penempatan dana di perbankan guna memastikan penyaluran kredit dapat terus mengucur ke sektor ini.
“Bahkan kami memberikan penjaminan kepada mereka yang membutuhkan pinjaman dengan suku bunga yang rendah dan sehingga bank berani untuk terus memberi kredit,” katanya.
BACA JUGA:
Selanjutnya adalah koordinasi dengan pemerintah daerah dalam hal penghimpunan pendapatan yang ditarik dari pelaku usaha maupun masyarakat.
“Ada lagi insentif dari berbagai retribusi di daerah yang kemudian ditunda atau dihapuskan semantara dalam siteuasi pandemi. Semuanya ini dimaksudkan untuk memberikan ruang dunia usaha agar bisa bisa berjalan kembali,” jelas dia.
Sebagai informasi, pemerintah mengalokasikan dana Rp7,67 triliun untuk mengangkat kembali industri pariwisata nasional. Bujet tersebut masuk dalam anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 subsektor program prioritas yang sebesar Rp117 triliun.