Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia.

Untuk itu pemerintah disebut Airlangga berkomitmen untuk menyokong aktivitas produktif para pelaku usaha kerakyatan tersebut, salah satunya adalah dari aspek permodalan melalui kredit usaha rakyat (KUR).

“Guna mempercepat pemulihan UMKM, pemerintah juga meningkatkan plafon KUR dari Rp253 triliun menjadi Rp285 triliun di 2021,” ujarnya dalam keterangan pers seperti yang dikutip pada Senin, 27 September.

Menurut Airlangga, realisasi KUR hingga 20 September adalah sebesar Rp183,78 triliun atau setara 64,48 persen dari pagu yang disebar kepada 4,9 juta debitur seluruh Indonesia.

“Jumlah ini jika diakumulasikan dengan tahun sebelumnya menjadi Rp322 triliun yang diberikan kepada 29,5 juta debitur,” tuturnya.

Airlangga menambahkan, pemerintah juga turut memberikan ruang bagi UMKM melalui program restrukturisasi kredit. Per 31 Juli 2021, tercatat terdapat lebih dari 3,59 juta UMKM telah memanfaatkan program ini dengan nilai sebesar Rp285,17 triliun.

“Berbagai upaya maupun program yang telah diinisiasi perlu diperkuat dan didukung oleh berbagai pihak termasuk sektor swasta agar dapat semakin memberikan manfaat yang optimal bagi UMKM. Koordinasi dengan seluruh stakeholder harus terus dijaga dan lebih ditingkatkan,” tegasnya.

Mengutip data Kementerian Koperasi dan UKM, pada Maret 2021 jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun. Selain itu, salah satu peran UMKM yang cukup krusial adalah mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,42 persen dari total investasi di Indonesia.

“Program permodalan ini diharapkan dapat meningkatkan semangat UMKM untuk maju bersama dan bangkit menjadi UMKM tangguh baik di masa maupun pasca pandemi COVID-19,” tutup Airlangga.