Bank Jago Milik Konglomerat Jerry Ng dan Patrick Walujo Resmikan Unit Usaha Syariah
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Jago Tbk (JAGO) meresmikan Unit Usaha Syariah (UUS) untuk melayani segmen mass market berdasarkan prinsip syariah. Jago Syariah dari bank yang dikendalikan konglomerat Jerry Ng dan Patrick Walujo ini, akan menawarkan solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan nasabah (life centric) dengan mengoptimalkan teknologi terkini.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar menjelaskan ide pendirian Jago Syariah bertolak dari situasi saat ini di mana masyarakat semakin terbiasa menggunakan teknologi digital dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari hari, termasuk dalam mengakses produk dan layanan bank.

Pandemi COVID-19 mengakselerasi penggunaan teknologi secara masif. Sementara itu, saat ini, sebagian besar aplikasi bank digital merupakan produk bank konvensional.

"Kami menyediakan pilihan bagi mereka yang punya preferensi dilayani melalui produk dan jasa layanan perbankan syariah," kata Kharim dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat 23 September.

Potensi bank syariah di Indonesia masih sangat besar. Hal tersebut tercermin dari pencapaian industri perbankan syariah pada semester I 2021.

Data Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan aset bank syariah beserta UUS melesat 15,87 persen dengan dana pihak ketiga meningkat 16,55 persen menjadi Rp491,1 triliun.

"Digitalisasi akan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah sekaligus memperluas pangsa pasar. Kami meyakini kehadiran aplikasi bank syariah digital akan berdampak positif dalam mendorong kontribusi ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional," kata Kharim.

Lebih dari itu, kata Kharim, nasabah juga menginginkan kualitas aplikasi keuangan digital syariah harus setara dengan aplikasi bank konvensional, terutama dalam penerapan teknologi dan fitur transaksi. Jadi, nasabah memiliki ekspektasi bahwa aplikasi digital syariah yang akan mereka gunakan harus mumpuni dan mampu memberikan solusi atas permasalahan pengelolaan keuangan sehari hari.

"Kami mendengarkan tuntutan ini karena kami juga meyakini bahwa setiap nasabah berhak atas produk dan layanan berkualitas tinggi," kata Kharim.

Bank Jago optimistis aplikasi keuangan digital syariah bisa menjadi terobosan baru dalam mengakselerasi financial inclusion dan financial literacy di segmen syariah yang underserved. Hal ini merupakan komitmen perseroan untuk turut mendukung agenda regulator dalam mengembangkan layanan keuangan syariah di Indonesia.

"Pengembangan aplikasi Jago Syariah sudah masuk tahap final. Kami tentu berupaya meluncurkan aplikasi ini secepatnya, karena kami meyakini aplikasi ini akan sangat bermanfaat bagi segmen nasabah syariah yang ingin menikmati solusi keuangan digital berprinsip customer centric," tutup Kharim.

Sekadar informasi, Bank Jago awalnya bernama PT Bank Artos Indonesia (Bank Artos), yang didirikan di Bandung pada 1992 . Setelah lebih dari 27 tahun melayani masyarakat dengan produk perbankan konvensional, pada 2019 Bank Artos memasuki era baru yang ditandai dengan masuknya PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) yang dimiliki Jerry Ng, dan Wealth Track Technology Limited (WTT) sebagai pemegang saham pengendali baru.

Mereka melakukan akuisisi saham Bank Artos sebesar MEI (37,65 persen) dan WTT (13,35 persen). Setelah Penawaran Umum Terbatas (PUT) tahap II, total kepemilikan MEI dan WTT 41,49 persen.

Masuknya investor institusi memperkuat Bank Jago dalam memberikan solusi keuangan terbaik dengan cara terus berinovasi. Gojek melalui bisnis layanan keuangan dan pembayaran digitalnya GoTo Financial, serta GIC Pte.