JAKARTA - Pemerintah kembali mengirimkan sinyal bahwa situasi pandemi COVID-19 kemungkinan besar akan menjadi endemi. Kali ini, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan hal tersebut.
Menurut dia, ketidakpastian yang belum bisa diprediksi kapan akan berakhir membuat masyarakat harus hidup berdampingan dengan COVID-19.
“Ini bertujuan untuk menyiapkan dari situasi pandemi menuju endemi,” ujar dia dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 23 September.
Menkeu menambahkan semua negara, termasuk Indonesia, tengah menyiapkan peta jalan (roadmap) untuk segera merealisasikan hal tersebut meski kondisi yang dihadapi belum pernah terjadi sebelumnya.
“Semua negara sedang melakukan langkah ini, dengan mendesain (pandemi menjadi endemi) termasuk Indonesia,” tutur dia.
Bendahara negara itu mengaku tengah merancang keuangan negara guna mendukung dari segi anggaran.
“Kami mencoba melihat bagaimana dampaknya bagi masyarakat apa saja yang masih membutuhkan dukungan, itu yang harus kita perhatikan,” tegasnya.
Untuk diketahui, Indonesia merespon situasi pandemi dalam dua tahun belakangan dengan menyediakan anggaran Pemulihan Ekonomi (PEN).
BACA JUGA:
Untuk sepanjang 2020, negara disebut menghabiskan Rp579,78 triliun dari total dana PEN yang disediakan sebesar Rp695,2 triliun.
Tahun ini, anggaran PEN meningkat dari pagu Rp699 triliun menjadi Rp744,75 triliun. Pertumbuhan tersebut dimaksudkan sebagai bantalan atas merebaknya varian delta COVID-19 beberapa waktu lalu.