JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bakal melakukan peninjauan ulang atau review terhadap perusahaan negara yang mampu bertahan pasca pandemi COVID-19. Erick mengatakan upaya ini merupakan bagian dari perbaikan kinerja perseroan pelat merah.
Lebih lanjut, Erick mengatakan pandemi COVID-19 membuat 90 persen BUMN terpukul. Namun, kata dia, banyak juga BUMN yang sehat meski dihantam pandemi.
"Kami juga sedang review mana yang pasca COVID-19 ini akan tetap berlanjut (sustainable). Karena itu, kami terus perbaiki di masing-masing BUMN tersebut," katanya dalam dialog virtual IDX Channel, dikutip Jumat, 17 September.
Erick mengatakan meskipun mayoritas BUMN terdampak pandemi, namun sebagian besar arus keuangannya masih dalam kondisi yang sehat. Sehingga, menurut dia, tidak perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.
Meski begitu, kata Erick, agar operasionalnya semakin efektif dan menghasilkan kinerja yang optimal proses transformasi harus dilakukan. Salah satu caranya dengan melakukan klasterisasi perusahaan negara yang bergerak dalam bisnis yang sama.
Kata Erick, hal itu dilakukan dengan alasan BUMN yang memberikan kontribusi besar terhadap dividen hanya beberapa unit saja. Sedangkan secara total perusahaan dan anak cucunya sangat banyak yang berdampak pada tidak efektifnya beban operasional.
"Kami ingin memastikan controlling system supply chain klasterisasi di BUMN ini terjadi, yang tadinya 108 menjadi 41 perusahaan. (BUMN) yang memberikan dividen 20 besar ya perusahaan itu-itu saja. Jadi buat apa punya banyak-banyak, lebih baik punya sedikit tapi kontribusinya besar," ujarnya.
BACA JUGA:
Ke depan, kata Erick, pemantauan kinerja BUMN juga akan dilakukan perusahaan yang telah melantai di bursa. Semua kinerjanya dan arus pendanaan akan dipantau secara berkala.
"Kita melihat kalau tidak salah ada 26 atau 28 BUMN yang telah listing di bursa," ucapnya.
Sekadar diketahui, di masa pandemi COVID-19 ini ini beberapa perusahaan BUMN alami kinerja cemerlang sepanjang semester I 2021. Di antaranya yakni PT Bank BNI Persero Tbk raih laba bersih hingga Rp5 triliun. Kemudian, terdapat PT Bank Mandiri Persero Tbk raih laba bersih sebesar Rp12,5 triliun.
Lalu, PT Bank BRI Persero Tbk raih laba bersih capai Rp12,54 triliun. Selain itu tidak tertinggal, PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk raih laba bersih senilai Rp920 miliar.