Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa semua perusahaan BUMN harus bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional. Termasuk juga, kata dia, untuk pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Erick juga mengingatkan kepada perusahaan pelat merah bahwa UMKM bukanlah pesaing. Justru mereka sebagai mitra bisnis, di mana Integrasi keduanya memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

"Ini bukan waktunya BUMN jadi menara gading, kita harus bisa berkompetisi di market terbuka dan jadi lokomotif UMKM di belakangnya. Karena itu kita bicara jangan sampai BUMN untung, tapi UMKM pailit," tuturnya dalam peluncuran Peningkatan Mutu Sistem Pengadaan BUMN, Kamis, 9 September.

Kata Erick, program pengadaan barang dan jasa atau procurement digital yang sudah dikembangkan BUMN adalah PaDi UMKM. Melalui program ini, para UMKM bisa mengakses tender pengadaan barang dan jasa para BUMN secara online.

Tak hanya bisa mengakses tender, kata Erick, UMKM juga dapat memposting produknya untuk bisa dibeli para BUMN dalam program tersebut. Erick mengatakan bahwa sudah ada 10.100 lebih UMKM yang berpartisipasi di PaDi UMKM dengan total 130 ribu transaksi pengadaan barang jasa.

"Alhamdulillah di Agustus kemarin laporan tadi baru Agustus saya, itu nilai transaksinya Rp10,4 triliun," ucapnya.

Menurut Erick, capaian tersebut merupakan bukti bahwa BUMN telah membuka diri untuk berkolaborasi dengan UMKM dalam negeri.

"ini jelas membuktikan bahwa BUMN sekarang terbuka yang tadinya tendernya tertutup tetapi sekarang kita buka untuk para sahabat kita UMKM," katanya.