Erick Thohir dan Menperin Agus Gumiwang Teken MoU, Tingkatkan TKDN BUMN
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Dok. Kementerian BUMN)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah terus menggenjot penyerapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) perusahaan BUMN dan UMKM Mitra Binaan BUMN. Adapun langkah yang dilakukan adalah penandatangan kerja sama (MoU) antara Kementerian BUMN dengan Kementerian Perindustrian dalam ekosistem TKDN.

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan bahwa kerja sama dengan Kementerian Perindustrian akan memperkuat TKDN perusahaan negara UMKM Mitra Binaan BUMN. Menurut dia, kerja sama ini akan memperbaiki ekosistem yang sudah ada selama ini.

"Dukungan yang diberikan Kementerian Perindustrian kepada kita ini harus sangat diapresiasi. Ini memperbaiki ekosistem kita dengan tadi sertifikasi TKDN untuk UMKM, luar biasa," tuturnya dalam peluncuran Peningkatan Mutu Sistem Pengadaan BUMN, Kamis, 9 September.

Lebih lanjut, Erick mengatakan bahwa kerja sama dengan Kementerian Perindustrian ini membuat Indonesia ekosistem yang saling mendukung untuk memastikan bisa berkembang sebagai bangsa. Ia juga menekankan bahwa jangan hanya berpikir mengenai mengatasi COVID-19, tapi juga harus mempersiapkan pascaCOVID-19.

Erick juga memastikan kerja sama dengan Kementerian Perindustrian tidak membuat perusahaan negara menjadi menara gading. Menurut Erick, sudah waktunya bisnis BUMN dan pelaku usaha makro saling menguatkan.

"Sebagai laporan Pak Agus (Menteri Perindustrian), kita alhamdulillah sudah membuat seperti sistem marketplace versi BUMN. Diawali tentu bagaimana kami semua di BUMN para komisaris, direksi, kita bicara dari hati ke hati bahwa sudah tidak waktunya, tidak layaknya, bukan lagi situasinya BUMN ini menjadi menara gading," ucapnya.

Erick juga kerap mengingatkan kepada perusahaan pelat merah bahwa UMKM bukanlah pesaing. Justru mereka sebagai mitra bisnis. Integrasi keduanya memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Di mana, kinerja UMKM bergantung pada pendapatan perusahaan.

"Kita bicara jangan BUMN yang untung, UMKMnya pailit. Karena itu sejak awal Pak Menteri, kami coba membangun yang namanya PaDi UMKM. PaDi UMKM ini sekarang sudah menampung mengantongi 10.100 UMKM dengan 130.000 transaksi dan alhamdulillah di Agustus kemarin laporan tadi baru Agustus saya, itu nilai transaksinya Rp10,4 triliun," katanya.