JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan jika pihaknya bertekad untuk terus mendorong pengembangan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) agar bisa lebih produktif dan berdaya saing di kancah global.
Hal tersebut dibuktikan dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman dalam rangka Kemitraan Koperasi, UMKM/IKM dalam Rantai Pasok BUMN.
“Dalam rangka membangun industri yang berkeadilan dan inklusif, harus dilakukan peningkatan peran masyarakat, khususnya pelaku IKM, sebagai bagian dalam supply chain industri manufaktur nasional,” ujarnya seperti yang dilansir laman resmi, Sabtu, 4 September.
Menurut Menperin, diperlukan langkah strategis dalam rangka menghubungkan pelaku IKM ke dalam global value chain. Melalui langkah tersebut, diharapkan bisa meningkatkan nilai ekspor nasional dan mendukung program substitusi impor.
“Pemberdayaan dan peningkatan peran sektor IKM sangat membantu ketahanan industri manufaktur dalam negeri,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kemenperin Dody Widodo menyebut Nota Kesepahaman bersama Menteri BUMN Erick Thohir serta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki adalah perwujudan kemandirian industri yang berdaulat.
“Melalui sinergi program kemitraan ini kami akan terus mendorong agar produk-produk IKM semakin banyak yang dapat bermitra dengan BUMN lain guna meningkatkan penggunaan produk dalam negeri di perusahaan negara,” jelasnya.
BACA JUGA:
Mengutip data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) disebutkan bahwa jumlah IKM mencapai 4,41 juta unit usaha,yang menyerap tenaga kerja sebanyak 15,64 juta orang. IKM juga tercatat mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan industri non-migas sebesar 21,22 persen dengan sektor yang paling dominan adalah makanan dan minuman, fesyen dan kerajinan.
Adapun, kerja sama yang ditandatangani pelaku IKM dengan BUMN meliputi IKM pengecoran logam CV Baja Kurnia yang akan bermitra dengan PT PLN dan IKM jasa reparasi dan pembuatan part mechanical CV Byakta Prakasa yang akan bermitra dengan PT Krakatau Steel.
“Kami bercita-cita kemitraan ini mendukung kebijakan substitusi impor yang simultan dengan peningkatan utilisasi produksi seluruh sektor industri pengolahan,” tutup Dody.