Manfaat UMKM Gabung di Pasar Digital, Erick Thohir: Kemudahan Akses Pasar hingga Pembinaan

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah untuk naik kelas dan meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi. Salah satu caranya adalah dengan kolaborasi antara perusahaan negara dengan usaha kerakyatan melalui pasar digital (PaDi).

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa pelaku UMKM yang bergabung dengan PaDi akan mendapatkan berbagai keuntungan. Salah satunya adalah akses pasar. Kata dia, saat ini setidaknya sudah ada 10.100 usaha yang telah mencatatkan namanya pada layanan tersebut.

"Kami akan terus berusaha memberikan yang terbaik bagi para UMKM untuk mendapatkan kemudahan pembayaran, kepastian pembayaran, akses pasar dan pembinaan yang berkelanjutan. Apalagi pada hari ini, PaDi akan meluncurkan pula layanan baru sebagai peningkatan layanan BUMN kepada UMKM," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 6 September.

Erick mengatakan bahwa salah satu bentuk kegiatan dari layana PaDi yang diberikan yakni adanya pameran yang dilakukan secara virtual di masa pandemi COVID-19. Tujuannya agar terjadi peningkatan transaksi sehingga pelaku UMKM bisa naik kelas.

Menurut Erick, pameran tersebut menjadi pintu bagi BUMN mengenal variasi produk dan mitra. Sekaligus membuka peluang mendapat pilihan harga yang baik dengan kualitas produk yang bisa bersaing.

"Ini sangat penting karena BUMN berperan dalam membangun kesimbangan dan pemerataan ekonomi. Memastikan ekonomi kelas bawah naik kelas agar jangan sampai yang miskin semakin miskin sementara yang kaya makin kaya," jelasnya.

Adapun nilai transaksi perusahaan negara kepada UMKM mencapai Rp10,9 triliun hingga 31 Agustus 2021. Jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah pada akhir tahun.

"Nilai transaksi BUMN dengan UMKM adalah sebesar Rp10,9 triliun terdiri dari 142 ribu transaksi dan melibatkan 10.100 UMKM. Ini menunjukkan bagaimana kuatnya kolaborasi yang telah dibangun," ujarnya.