JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI selaku induk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan menyebut pembentukan klaster pangan sudah hampir rampung. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menandatangani proses merger. Rencananya, setelah terbentuk BUMN Pangan akan melakukan ekspor beras ke Arab Saudi.
Nantinya, ada dua BUMN yang dilebur menjadi satu yaitu Perum Perikanan Indonesia atau Perindo dan PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus. Perindo berubah status menjadi perseroan dan Perinus dilebur ke Perindo.
"Proses perseroan dari Perindo sudah selesai, kemudian permegeran saya dengar juga sudah ditandatangani oleh Bapak Presiden, berikutnya inbreng sedang harmonisasi," ujar Direktur Utama PT RNI, Arief Prasetyo Adi, dikutip dari akun YouTube RNI Holding, Jumat, 17 September.
Lebih lanjut, Arief mengatakan Holding BUMN Klaster Pangan ini bakal berfokus untuk memperbaiki ekosistem pangan di dalam negeri. RNI selaku ketua klaster pangan akan membenahi struktur ongkos untuk menghasilkan nilai kompetitif di pasar pangan dalam negeri.
"Kami tidak mau jual rugi juga yang kita perbaiki ekosistemnya, cost structure-nya kita perbaiki sehingga kita punya nilai kompetitif yang lebih baik dibanding sebelumnya," ucapnya.
BUMN Pangan akan ekspor beras dua kontainer ke Arab Saudi
Arief mengatakan BUMN pangan nasional bakal ekspor beras sebanyak dua kontainer ke Arab Saudi. Adapun beras tersebut akan dikirim oleh PT Sang Hyang Seri (Persero) ke perusahaan Arab Saudi yakni Al Batlah.
Lebih lanjut, Arief mengatakan beras yang akan diekspor adalah beras premium. Namun sayangnya, Arief tak menyebutkan berapa nilai ekspor tersebut.
BACA JUGA:
Sekadar informasi, rencana ekspor beras ini merupakan bagian dari transformasi BUMN pangan. Di mana dalam transformasi itu, Kementerian BUMN membentuk holding BUMN pangan. Holding ini digawangi oleh RNI sebagai induk. Sementara, Sang Hyang Seri sebagai salah satu dari tujuh anggota holding.
"Ada pesanan ekspor beras ke Arab Saudi 2 kontainer dari Sang Hyang Seri yang tadinya enggak ada," ujarnya.
Tak hanya beras, Arief mengatakan ada rencana juga untuk ekspor tisu hingga ikan dari produk BUMN. Khusus untuk ikan, kata Arief, yang akan diekspor rencananya sebanyak enam kontainer.
"Semuanya kita kerjakan. Ekspor octopus, ikan kaca piring, yellowfin. Ternyata bisa kita kerjakan," tuturnya.
Sekadar informasi, holding BUMN klaster pangan terdiri dari 9 BUMN yakni PT RNI (Persero), PT PPI (Persero), PT Perikanan Indonesia, PT Perikanan Nusantara (Persero), dan PT Garam (Persero). Selanjutnya terdapat PT Pertani (Persero), PT BGR Logistics (Persero), PT Berdikari (Persero), dan PT Sang Hyang Seri (Persero). Adapun total asetnya senilai Rp28 triliun.