Bagikan:

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan ini, Jumat 20 Agustus diperkirakan masih berada dalam kecenderungan tertekan, setelah kemarin ditutup anjlok 2,06 persen ke level 5.992.

Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, secara teknikal pelemahan yang terjadi pada IHSG telah mengonfirmasi pola head and shoulders dan tertahan pada level support Moving Average 200-Day (MA200).

"Momentum bearish terlihat pada indikator Stochastic dan RSI, serta pergerakan indikator MACD mulai memasuki area negatif," kata Lanjar, dalam riset teknikalnya.

Dia menyebutkan, saat ini IHSG akan menguji level support MA200 yang berada di posisi 5.988 sebagai titik konfirmasi arah pergerakan selanjutnya.

"Sehingga, IHSG diperkirakan bergerak dalam kecenderungan terkonsolidasi dan mencoba untuk bertahan di level support MA200, dengan rentang support-resistance di posisi 5.860-6.026," papar dia.

Sementara itu, analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, menegaskan bahwa pergerakan IHSG pada perdagangan akhir pekan ini akan kembali tertekan. Adapun kisaran support-resistance berada di level 5.872-6.123.

William mengatakan, kondisi IHSG akhir pekan ini akan bergerak melemah untuk jangka pendek dan menengah, sedangkan dalam jangka panjang masih memiliki potensi kenaikan.

"Hari ni IHSG berpotensi tertekan," katanya.

Dengan demikian, jelas William, adanya potensi pelemahan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa disikapi investor dengan mengakumulasi pembelian saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).