Sandiaga Uno: Pandemi COVID-19 Menciptakan Konten Kreatif Andal untuk Kembangkan Bisnis, Termasuk pada Perempuan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (Foto: Diah/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan pandemi COVID-19 membawa hikmah. Salah satunya adalah menciptakan konten kreatif yang mampu meningkatkan kinerja bisnis.

Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan, pihaknya akan melakukan pendampingan dan memberikan fasilitasi agar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini bukan hanya bisa bertahan tapi juga menangkap peluang agar bisa menjadi pemenang.

Sandiaga mengatakan ada tiga strategi yang telah disusun yakni gerak cepat (Gercep), gerak bersama (Geber) dan garap semua potensi (Gas Pol) dengan inovasi, adaptasi dan kolaborasi.

"COVID-19 ini tidak hanya memaksa kita untuk berjualan online tapi juga menciptakan konten kreatif agar memberikan usaha kita maju. Teknik marketing, fotografi yang menarik meningkatkan nilai tambah barang dan kemasan yang mumpuni," katanya dalam dialog virtual, Kamis, 12 Agustus.

Adapun program-program yang akan diberikan kepada pelaku industri kreatif di antaranya bedah kemasan kuliner dan bedah griya kuliner. Nantinya kegiatan seperti ini juga akan dilakukan di subsektor fesyen dan kriya atau kerajinan tangan secara berkelanjutan.

Sedangkan dari sisi pembiayaan, Sandiaga memastikan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan. Sebab, UMKM di sektor ekonomi kreatif merupakan salah satu unit usaha yang sangat terpukul dengan adanya pandemi COVID-19.

"Saya berharap ekonomi kreatif akan menjadi tulang punggung dari kebangkitan ekonomi Indonesia dan UMKM Indonesia akan menjadi lokomotif dengan sinergi kita dengan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) serta pihak swasta kita yakin akan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya," ucapnya.

Perempuan jadi tulang punggung kebangkitan ekonomi kreatif

Sandiaga mengatakan kaum perempuan saat ini menjadi tulang punggung kebangkitan ekonomi kreatif nasional. Kata dia, hal ini tercermin dari banyaknya pekerja kreatif yang berasal dari kaum perempuan pada subsektor kuliner, fesyen dan kriya atau kerajinan tangan.

Berdasarkan catatan Sandiaga, sebanyak 56,04 persen pekerja industri kreatif di Indonesia merupakan perempuan. Raihan tersebut sangat baik dan akan menjadi perhatian khusus dari pemerintah.

"Kalau kita lihat bahwa perempuan sekarang mendominasi dari sisi pekerja ekonomi kreatif ada 56,04 persen perempuan hebat perempuan mandiri di tiga subsektor pendukung produk domestik bruto (PDB) yaitu kuliner, fesyen dan kriya," tuturnya.

Pemerintah, kata Sandiaga, akan terus mendukung capaian itu dengan memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan dalam bekerja. Tak hanya di sektor swasta, pada pusat pemerintahan pun akan dilakukan kebijakan yang sama.

Contohnya, kata Sandiaga, di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebanyak 50 persen petingginya diisi oleh para pejuang perempuan.

Bahkan, Sandiaga menyebut setelah pandemi COVID-19 usai perempuan menjadi penggagas atau pendobrak sebuah ide dan gagasan cara berpikir masyarakat akan sebuah tatanan baru di sektor ekonomi kreatif.

"Perempuanlah yang terus menjadi tulang punggung dari kebangkitan ekonomi kreatif dan kami sangat mendukung inklusivitas terhadap perempuan untuk terus berkarya dan produktif," jelasnya.

Sandi menambahkan, kebangkitan ekonomi kreatif nasional ditandai dengan masuknya Indonesia di peringkat ketiga sebagai negara dengan kontribusi ekonomi kreatif terbesar terhadap PDB. Tercatat, setidaknya ada Rp1.100 triliun disumbangkan untuk negara dari industri ini.

Peringkat kedua di atas Indonesia ditempati oleh Korea Selatan dengan musik dengan genre pop yaitu Korea Pop atau K-Pop. Sedangkan peringkat pertama dipegang oleh Amerika Serikat (AS) dengan industri filmnya yang tersohor di seluruh dunia yakni Hollywood.