Puluhan Hotel Pasang Bendera Putih Emotikon Menangis, Sandiaga Tegaskan Penyelamatan Pariwisata
Menparekraf Sandiaga Uno/ANTARA

Bagikan:

BANDUNG - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno merespons pelaku usaha di sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif yang mengibarkan "bendera putih di masa PPKM.

Menurut Menparekraf Sandiaga, di Indonesia ada 34 juta pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang perlu diselamatkan agar bisa bertahan saat adanya pembatasan sosial ini.

"Jangan sampai sentra pariwisata dan ekonomi kreatif mengibarkan 'bendera putih', kita perlu kekuatan, salah satunya melalui vaksinasi," kata Sandiaga dikutip Antara, Jumat, 23 Juli.

Menparekraf  mengapresiasi Sekolah Staf Angkatan Udara (Sesko AU) yang bersedia menyediakan tempat untuk vaksinasi kepada masyarakat, termasuk pelaku pariwisata di Lembang.

Karena hal itu merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memobilisasi seluruh elemen bangsa dalam program percepatan vaksinasi guna mencapai kekebalan kelompok.

Menurutnya, Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang mendapat tekanan berat atas adanya PPKM.

Maka dari itu, ia meminta kepada masyarakat, khususnya para pelaku ekonomi kreatif, agar bisa datang ke sejumlah sentra vaksinasi yang telah disediakan oleh pemerintah daerah.

"Efektivitas vaksinasi itu telah terbukti, pandemi sekarang ini membuat masyarakat terpolarisasi, pandemi bagi yang telah tervaksinasi dan yang belum tervaksinasi, dan yang belum itu cukup terdampak," kata Sandiaga.

Sementara itu Kepala Bidang Industri Pariwisata Disparbud Jawa Barat Lusi Lesminingwati mengatakan di Jawa Barat sendiri ada sebanyak 75.000  pelaku pariwisata.

Dia tak menampik tingkat vaksinasi di Jawa Barat masih rendah, yakni baru sebesar 20 persen jika dibandingkan dengan total sasaran vaksinasi di Jawa Barat.

"Jadi kegiatan dari Kemenparekraf ini kami bangga, kami terima dengan bahagia, dan pelaksanaan di Sesko AU ini sangat tertib," kata Lusi.

Bendera Putih Hotel di Garut

 Sebanyak 30 hotel dan restoran di Kabupaten Garut, Jawa Barat memasang bendera warna putih bergambar emotikon menangis sebagai aksi mengungkapkan kesedihan terkait usahanya yang sepi dampak PPKM Darurat.

"Kami pasang bendera putih di hotel dan rumah makan, ini sebagai ungkapan kesedihan kami dengan kondisi usaha saat ini," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Garut Deden Rohim dikutip Antara, Senin, 19 Juli.

Dia menuturkan bendera merah putih dengan gambar menangis itu sudah terpasang di sejumlah hotel dan restoran di wilayah perkotaan Garut sebagai ungkapan pengusaha terkait kondisi usaha saat ini yang terus memprihatinkan.

Pelaku usaha hotel dan restoran di Garut, kata dia, sudah berusaha bertahan selama dua tahun pandemi COVID-19, meskipun hingga kondisi saat ini terus sepi pengunjung karena dampak PPKM Darurat.

"Seyogianya kita ini sudah berjibaku hampir dua tahun covid ini, ini (pasang bendera) adalah sebuah refleksi, hati kita ini menangis," katanya.

Deden mengungkapkan kondisi usaha saat ini telah membuat para pelaku usaha kewalahan untuk menanggung biaya karyawan dan biaya operasional pokok lainnya, salah satunya tagihan listrik.