Erick Thohir Bawa Kabar Gembira, Ketersediaan Obat Terapi COVID-19 Aman untuk Dua Bulan Mendatang
Ilustrasi (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan bahwa ketersediaan obat-obatan yang mendukung penyembuhan COVID-19 akan memadai dalam dua bulan mendatang. Menurut dia, saat ini BUMN farmasi tengah mengupayakan produksi sejumlah obat tersebut demi mengimbangi laju penularan pandemi yang masih dalam tren tinggi.

“Ini tentu di luar dari produksi perusahaan swasta yang juga bisa memproduksi obat yang sama,” katanya dalam konferensi pers virtual, Senin, 26 Juli.

Lebih lanjut, Erick menjelaskan jika hasil produksi ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan obat pada program prioritas pemerintah.

“Obat yang diproduksi oleh perusahaan BUMN seperti Indofarma, akan diprioritaskan untuk penanganan medis oleh Kementerian Kesehatan, stok apotek yang dikelola oleh BUMN, rumah sakit pemerintah, serta untuk paket 2 juta obat gratis pasien isoman,” tuturnya.

Secara terperinci, hingga September mendatang pemerintah berupaya menyediakan azithromycin 13 juta, zinc 15 juta, parasetamol 30 juta, vitamin C 77 juta, ambroxol 26 juta, vitamin D3 20 juta, oseltamivir 32 juta, serta favipiravir 83 juta.

Erick sendiri mengaku jika saat ini keberadaan obat terapi COVID-19 sangat dicari oleh masyarakat. Untuk itu dia memastikan bakal menindak dengan tegas oknum yang melakukan pembelian obat secara berlebihan dengan maksud mengambil keuntungan tertentu.

“Di lapangan juga kita harus pastikan bahwa tidak ada penimbunan. Jadi ketika mereka membeli itu dikuotakan dan sesuai dengan resep dokter, supaya tidak ada yang membeli dalam jumlah besar. Ini yang kita jaga di apotek,” tegasnya.