Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto masih optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh positif di sekitaran angka 3,7 persen sampai 4,4 persen.

Namun, Airlangga mengakui ketepatan capaian ini masih tergantung pada pengendalian penyebaran virus COVID-19 varian delta di Tanah Air. 

"Tentu pemerintah masih melihat penanganan pandemi COVID-19 ini terkait dengan varian delta ini, berapa lama karena ini akan sangat menentukan asumsi skenario kita," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 9 Juli. 

Airlangga mengatakan, penanganan COVID-19 varian delta sangat memengaruhi asumsi pemerintah. Menurut dia, bila ditangani lebih cepat, maka prediksi pertumbuhan ekonomi nasional kian terbuka capaiannya. Sebaliknya bila lamban ditangani akan dilihat secara konservatif. 

"Kalau kita lihat sampai akhir kuartal I-2021 pertumbuhan ekonomi tercatat minus 0,72 persen dan di kuartal II dengan berbagai kebijakan terutama perpajakan kita melihat pemulihan itu terlihat dan pemerintah melihat angka 7 persen ini bisa dicapai di kuartal II," ujarnya. 

Selain itu, kata Airlangga, optimisme ini juga didorong dengan surplus neraca perdagangan sampai dengan 13 bulan berturut-turut. Pada bulan Mei 2021 surplus ini mencapai 10,6 miliar dolar AS yang ditopang dengan harga komoditas batu bara, baja, kelapa sawit, karet, dan aluminium. Termasuk juga dengan CPO dan turunannya dan produk ekspor terkait perhiasan. 

Namun, kata Airlangga, sangat disayangkan memasuki kuartal ketiga Indonesia dihadapkan dengan penyebaran virus yang meningkat secara signifikan. Sehingga indeks konsumen yang sudah berada di level 104 ini dikhawatirkan menurun. Sejalan dengan target penurunan mobilitas manusia hingga 50 persen. 

Karena itu, kata Airlangga, roda perputaran ekonomi kembali dibebankan kepada belanja pemerintah. Diharapkan permintaan konsumsi masih bisa didorong hingga di atas 5,6 persen.

"Kita harap konsumsi kuartal III ini masih didorong masih di atas 5,6 persen, ini konsisten diikuti di kuartal IV," ujarnya. 

Tak hanya itu, sektor investasi juga diharapkan bisa jadi penopang pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun. Kata Airlangga, momentum peningkatan ekspor juga harus terus dijaga agar tetap bisa bertahan di angka 13 persen. 

Menurut Airlangga, penanganan virus varian delta di Indonesia tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan di India. Karena itu, pemerintah pun melakukan kebijakan PPKM darurat dan mikro serta mempercepat proses vaksinasi untuk mengatasinya.