Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Dedy Permadi meyebut saat ini pemerintah sedang mempersiapkan penanganan COVID-19 yang diperkirakan memburuk.

Hal ini dilihat dari pertambahan kasus baru COVID-19 yang terus melonjak, bahkan di atas 38 ribu per hari dalam dua hari terakhir. Kasus aktif juga mencapai lebih dari 350 ribu.

"Melihat peningkatan kasus beberapa hari terkahir yang meningkat signifikan, pemerintah bersiap untuk menghadapi kondisi yang lebih buruk," kata Dedy dalam tayangan Youtube Sekretarat Presiden, Jumat, 9 Juli.

Upaya menghadapi kondisi tersebut di antaranya dengan melakukan konversi ruang perawtan non-COVID-19 menjadi ruang perawatan intensif untuk COVID-19.

Upaya ini terutama dilakukan pada rumah sakit di Jawa dan Bali, dengan dukungan perawatan seperti ventilator serta tambahan tenaga kesehatan (nakes).

"Kemenkes, TNI, polri dab BNPB akan meningkatkan jumlah tempat isolasi dan meminta pemda untuk menemukan solusi lain terkait upaya penambahan ruang prawatan untuk pasien COVID-19," ucap Dedy.

"Menkes akan segera melakukan mobilisasi SDM untuk memenuhi kebutuhan nakes. Mahasiswa kedoktekeran tingkat akhir dan calon perawat akan dilibatkan untuk membantu situasi darurat saat ini," imbuh dia.

Di sisi lain, pemerintah juga meminta bantuan untuk memasok fasilitas penanganan COVID-19 kepada negara lain, seperti ventilator hingga tabung oksigen.

"Satu lagi faktor pendukung kesembuhan dan kebangkitan kita dari krisis ini yaitu kerja sama dan perhatian negara-negara sahabat yang memasok ventilator tabung oksigen, kosentrator oksigen, dan vaksin, baik dengan skema pembelian maupun donasi," jelas Dedy.

Sementara itu, koordinator PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan disebut telah meminta kepada kapolda dan pangdam agar segera mendistribusikan vaksin-vaksin ke area padat penduduk. Sebab, data menunjukkan pergerakan masyarakat masih cukup tinggi di kawasan tersebut.

"Mari kita bahu membahu untuk mengatur mobilitas selama PPKM Darurat ini. Tidak perlu keluar rumah kalau tidak penting, hanya untuk kebutuhan yang sangat mendesak seperti pergi ke sentra vaksinasi," imbuhnya.