Respons Permintaan Pengusaha, Pemerintah Pertimbangkan Berikan Kelonggaran Wisatawan Asing
Menkumham Yasonna H. Laoly/foto via Antara

Bagikan:

JAKARTA - Meningkatnya jumlah pasien COVID-19 varian omicron di Indonesia membuat pemerintah mengambil langkah antisipatif untuk menekan tingkat penyebaran.

Namun, agar roda perekonomian tetap berjalan ada beberapa kelonggaran yang diberikan, salah satunya di sektor pariwisata. Pemerintah mempertimbangkan untuk memberikan kelonggaran pada kebijakan pembatasan kunjungan wisatawan luar negarei ke Indonesia. Hal ini dikatakan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly.

"Saat kita mulai melonggarkan, varian Delta masuk. Lalu saat sudah mulai tertangani dan kita ingin melonggarkan kebijakan masuk ke Indonesia, tiba-tiba muncul Omicron yang membuat kita harus tarik rem terus," kata Yasonna dikutip Antara, Senin, 17 januari.

Kebijakan ini sekaligus merespon permintaan para pengusaha di sektor pariwisata yang meminta pemerintah melonggarkan kebijakan pembatasan kedatangan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata, khususnya jelang perhelatan G20 pada 2022.

Pemerintah, kata Yasonna, sadar terkait kebijakan berat yang harus diambil karena di satu sisi harus mengutamakan keselamatan masyarakat. Akan tetapi, di sisi lain menjaga laju perekonomian harus diperhatikan.

Oleh karena itu, lanjutnya, pembatasan kunjungan wisatawan mancanegara tergantung pada laju penyebaran COVID-19 di Tanah Air.

“Evaluasi terkait kebijakan penanganan pandemi COVID-19 selalu dilakukan setiap pekan dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan,” imbuhnya.

Yasonna juga menjelaskan setiap keputusan yang diambil mengenai pelonggaran izin masuk warga negara asing harus berdasarkan pembahasan dengan menteri-menteri terkait. Menurutnya, pemerintah juga menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron pada Februari atau Maret 2022.

"Keinginan kita semua pasti membuka kedatangan supaya ekonomi bergulir," ujarnya.

Pemerintah berharap prediksi tersebut tidak menjadi kenyataan. Seandainya penyebaran COVID-19 varian Omicron terjadi namun tidak seperti yang dikhawatirkan, kata Yasonna.

Menurutnya, semua pihak, terutama masyarakat harus terus berjuang untuk menangani kondisi saat ini. Namun, yang pasti Presiden menaruh perhatian atau fokus bagaimana agar pandemi segera berakhir dan ekonomi tumbuh kembali