JAKARTA - PT Bank Artha Graha Internasional Tbk merilis kinerja keuangan tahun 2020. Bank Artha Graha akhirnya mampu berbalik laba pada 2020, dari tahun sebelumnya mencetak rugi.
Dikutip dari laporan keuangan Bank Artha Graha yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia, Senin 30 Mei, laba bersih perusahaan milik konglomerat Tomy Winata ini tercatat Rp21,37 miliar pada periode 31 Desember 2020. Sementara pada periode 31 Desember 2019, tercatat rugi Rp58,35 miliar.
Pendapatan bunga bersih memang turun, dari Rp927,93 miliar pada 2019 menjadi Rp631,74 miliar pada 2020. Namun, perseroan mencatatkan pendapatan dari pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp149,77 miliar.
Hal itu membuat beban operasional selain bunga bersih dapat ditekan menjadi Rp587,26 miliar. Dari sini, laba operasional terbentuk Rp44,49 miliar pada 2020, dari 2019 mencatat rugi Rp104,53 miliar.
Adapun total aset Bank Artha Graha mengalami kenaikan 19,63 persen yoy, dari Rp25,53 triliun per 31 Desember 2019 menjadi Rp30,53 triliun per 31 Desember 2020.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, membaiknya kinerja Bank Artha Graha turut berimbas kepada naiknya harga saham INPC di pasar. Harga saham PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) ditutup melesat 34,86 persen ke level Rp236 pada perdagangan Senin 31 Mei.
Saham INPC diperdagangkan di rentang harga Rp171-Rp236. Nilai transaksinya mencapai Rp68,67 miliar dan volume perdagangan sebanyak 360,06 juta saham.
Saham INPC menjadi jawara di antara deretan saham dengan kenaikan harga tertinggi hingga mengalami auto reject atas (ARA).