Digoda Kapan Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kita Bicarakan Tahun Depan, <i>Sabar Sitik Toh Yo</i>!
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo. (Foto: Bank Indonesia)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan sinyal akan mempertahankan tren suku bunga rendah pada sepanjang tahun ini. Hal tersebut dia sampaikan ketika menjawab pertanyaan awak media mengenai potensi bank sentral mengerek rate interest ke level yang lebih tinggi.

“Kita bicarakan tahun depan, sabar sitik toh yo!” ujarnya dalam konferensi pers secara daring pada Selasa, 25 Mei usai menggelar Rapat Dewan Gubernur.

Menurut Perry, tidak melihat ada urgensitas dalam melakukan pembaharuan kebijakan suku bunga yang dianggap sangat strategis. Pasalnya, sejumlah indikator ekonomi dianggap belum memungkinkan kembali level agresif.

“Tahun ini inflasi masih rendah, disamping itu (suku bunga rendah) masih diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kami juga melihat stabilitas rupiah cukup terjaga dengan rate yang ditetapkan saat ini. Intinya adalah akan tetap bertahan sampai tanda-tanda kenaikan inflasi,” jelas dia.

Berdasarkan data yang dilansir oleh BI, secara tahunan inflasi tetap rendah, yakni 1,42 persen year-on-year (y-o-y), meskipun sedikit meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,37 persen y-o-y.  Perkembangan inflasi tersebut masih jauh dari kisaran target 3 persen plus minus 1 persen pada 2021.

Adapun, nilai tukar rupiah terkendali yang ditunjukan dengan penguatan per 24 Mei 2021 dengan 0,63 persen secara point-to-point dan 1,42 persen secara rerata dibandingkan dengan level April 2021.

“Penguatan nilai tukar didorong oleh masuknya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik, meskipun pada perkembangan terakhir mengalami tekanan akibat fluktuasi imbal hasil US Treasury Bond (UST),” katanya.

Sebagai informasi, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 3,50 persen pada periode Mei 2021. VOI mencatat, pembaharuan rate interest terakhir terjadi pada Februari 2021 lalu saat  bank sentral memangkas suku bunga 25 basis poin (BPS) dari 3,75 persen menjadi 3,50 persen.