Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Mega Tbk optimis kinerja tahun ini mampu tetap tumbuh meski masih dalam masa pandemi COVID-19. Sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) di tahun 2021 Bank Mega menargetkan laba bersih mencapai Rp3,5 triliun atau meningkat 16 persen dibandingkan raihan tahun 2020.

Selain itu, pertumbuhan kredit diproyeksi naik 10 persen atau menjadi Rp53,1 triliun. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan naik 8 persen atau menjadi Rp85,5 triliun.

Adapun aset bank milik konglomerat Chairul Tanjung ini ditargetkan mencapai Rp118,7 triliun pada akhir tahun 2021. Angka itu meningkat 6 persen dibandingkan tahun 2020.

"Untuk mencapai tujuan tersebut di atas maka langkah-langkah strategis yang akan ditempuh antara lain sinergi dengan perusahaan-perusahaan dalam CT Corpora untuk meningkatkan volume usaha dan menciptakan peluang usaha baru," ujar Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu 9 Mei.

Bank Mega juga akan memanfaatkan ekosistem dan sinergi tepat guna dalam menciptakan produk dan layanan baru yang memberikan keuntungan bagi nasabah dan Bank. Selain itu, Bank Mega akan mentransformasi teknologi informasi untuk mendukung perkembangan bisnis retail dan perbankan digital, mitigasi risiko operasional serta efisiensi biaya operasional.

Sebagai informasi, Bank Mega mencatatkan laba bersih senilai Rp747 miliar pada kuartal pertama 2021. Nilai tumbuh 11,6 persen year on year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp669 miliar.

Kostaman menjelaskan bahwa pertumbuhan laba tersebut diperoleh dari pendapatan bunga bersih (Net Interest Income) yang naik sebesar 17,8 persen yoy menjadi Rp1,2 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 989 miliar.

Selain pendapatan bunga bersih, pendapatan laba Bank Mega juga disebabkan oleh keberhasilan Bank Mega dalam menurunkan biaya operasional sebesar 22, persen (yoy) menjadi Rp686 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp887 miliar.

Hingga Maret 2021, aset Bank Mega tercatat sedikit turun sebesar 0,5 persen year to date (ytd) menjadi Rp111,6 triliun dari posisi akhir tahun 2020 sebesar Rp112,2 triliun. Adapun penghimpunan dana pihak ketiga, Bank Mega mencatatkan pertumbuhan sedikit turun sebesar 0,9 persen ytd menjadi Rp78,5 triliun dari posisi akhir tahun 2020 sebesar Rp79,2 triliun.