JAKARTA - Perusahaan perbankan milik konglomerat Chairul Tanjung, PT Bank Mega Tbk membidik pertumbuhan laba bersih sekitar 16 persen pada tahun 2021 ini. Itu berarti, bank berkode saham MEGA ini menargetkan perolehan laba bersih Rp3,5 triliun pada akhir tahun kerbau logam.
"Kami menargetkan mendapat laba bersih Rp3,5 triliun pada akhir tahun nanti," kata Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib dalam paparan publik virtual, Rabu 17 Februari.
Kostaman menuturkan, target perolehan laba bersih akan didorong oleh pertumbuhan kredit dan pendapatan komisi (fee based income). Adapun pada tahun 2020, Bank Mega berhasil mencetak laba Rp3,01 triliun, atau tumbuh 50 persen dibanding capaian di 2019 yang senilai Rp2 triliun.
Bank Mega juga membidik pertumbuhan kredit 6 persen pada tahun 2021 ini. Itu berarti, bank milik orang terkaya nomor 9 di Indonesia ini menargetkan penyaluran kredit Rp51 triliun pada akhir tahun nanti.
"Pada tahun ini, laba Bank Mega masih akan terus tumbuh, didorong dari pertumbuhan kredit dan pendapatan komisi yang akan kami dorong tahun ini," ujar Kostaman.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, pada tahun lalu, kredit Bank Mega minus 6 persen menjadi Rp48,5 triliun. Rinciannya, segmen kredit korporasi masih menjadi penyumbang terbesar pada pertumbuhan kredit Bank Mega dengan porsi 55 persen dengan nilai mencapai Rp26,20 triliun.
Kemudian diikuti porsi kredit joint finance sebesar 24 persen menjadi Rp11,42 triliun, dan porsi kartu kredit 13 persen sebesar Rp6,38 triliun, serta kredit ritel dan komersial 7 persen senilai Rp3,5 triliun.