Bagikan:

JAKARTA - Sebuah video yang menunjukkan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat dipadati pengunjung viral di media sosial. Dalam video ini, tampak para pengunjung berdesakan tanpa mengikuti protokol kesehatan.

Mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kemudian melakukan respon cepat dengan berkoordinasi dengan tiap pimpinan Perumda Pasar Jaya. Tindakan ini bertujuan agar pengelola pasar, tak terkecuali Pasar Tanah Abang, dapat mengetatkan pengawasan sehingga laju kasus aktif COVID-19 bisa dikendalikan secara sistematis.

Pengawasan ini nantinya akan dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) COVID-19. Hal ini bertujuan agar aktivitas roda perekonomian tetap berjalan tapi pengunjung dapat tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Kami akan mengantisipasi segala potensi terjadinya lonjakan kasus aktif, seperti kegiatan di setiap pasar menjelang lebaran, Idulfitri. Mulai hari ini hingga seterusnya, kami akan menempatkan satgas COVID-19 untuk mengatur pengunjung dan menertibkan pelanggar protokol kesehatan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip Minggu, 2 Mei.

Selain itu, bagi siapapun yang melanggar protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dipastikan tidak akan boleh memasuki area pasar.

"Intinya, setiap pengunjung dilarang memasuki area pasar jika tidak mengenakan masker," tegasnya.

Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin, menjelaskan pihaknya akan melakukan evaluasi pengawasan, serta mengatur kembali berbagai langkah dalam menertibkan pengunjung di setiap pasar, khususnya Pasar Tanah Abang.

"Kita akan bergerak cepat, dan tidak ada tawar-menawar terkait pelaksanaan protokol kesehatan. Kita tegaskan bahwa tidak ada pelarangan untuk berbelanja di pasar. Kita hanya akan mengatur kembali skema pengawasan, agar tidak terjadinya kerumunan yang berpotensi menciptakan klaster baru di area pasar," Arief Nasrudin.

Ia juga menegaskan akan mengatur teknis pengawasan terkait jumlah petugas yang akan ditempatkan di setiap pasar. Hal ini dilakukan supaya tidak ada celah dan peluang terjadinya pelanggar protokol kesehatan, karena DKI Jakarta sedang berjuang menekan angka penyebaran COVID-19 tersebut.

"Kita menegaskan bahwa zero tolerance bagi pedagang dan pengunjung yang melanggar aturan prokes saat memasuki pasar. Ini tidak hanya di Tanah Abang, tapi di seluruh pasar akan kita tindak bagi yang melanggar," pungkasnya.