JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut baik pembentukan lembaga pemikir (think tank) IFG Progress guna pengembangan sektor jasa keuangan.
Menurut dia, lembaga yang didirikan oleh holding perasuransian dan penjaminan Indonesia Financial Group (IFG) itu dapat mengakselerasi proses transformasi perusahaan milik pemerintah.
“Pembentukan IFG merupakan bentuk transformasi BUMN yang menyeluruh dan berlandaskan akhlak, amanah, kompeten, dan adaptif,” ujarnya dalam konferensi pers virtual beberapa waktu lalu.
Menurut Erick, kehadiran IFG dan IFG Progress merupakan solusi sekaligus langkah konkrit dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif di sektor industri jasa keuangan.
BACA JUGA:
“Ini merupakan pembenahan sektoral secara komprehensif untuk industri jasa keuangan yang profesional, kuat, dipercaya masyarakat, dan juga mengikuti perkembangan zaman yang berdaya saing global,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut bos Mahaka itu pun menyampaikan bahwa BUMN dalam negeri tidak perlu sungkan untuk meniru perusahaan asing yang terbukti bisa menjalankan prinsip-prinsip korporasi secara baik.
“Seperti Ping An (perusahaan asuransi asal China) yang bisa masuk dalam jajaran atas Fortune 500. Mereka bisa demikian maju berkat tata usaha yang profesional, inovasi, dan kemampuan menggunakan teknologi,” jelas Erick.
Terkhusus teknologi, dia mengungkapkan jika elemen tersebut cukup strategis dalam pengembangan bisnis saat ini hingga masa yang akan datang.
“Teknologi membawa kita lebih adaptif untuk bisa memahami dan sejalan dengan perubahan perilaku konsumen,” imbuhnya
Erick berharap, IFG dan sektor jasa keuangan di Indonesia secara keseluruhan dapat bertransformasi dan berinovasi mengikuti perkembangan zaman agar menjadi pilar kekuatan ekonomi
“Manfaat ini nanti tidak hanya dirasakan oleh para pelanggan, namun juga memberikan nilai kepada pemegang saham dan masyarakat,” katanya.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, Indonesia Financial Group sendiri merupakan adalah BUMN Holding perasuransian dan penjaminan yang beranggotakan PT Jasa Raharja, PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo).
Lalu, PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Bahana Kapital Investa dan PT Graha Niaga Tata Utama.
IFG merupakan holding yang dibentuk untuk berperan dalam pembangunan nasional melalui pengembangan industri keuangan lengkap dan inovatif melalui layanan investasi, perasuransian dan penjaminan
“Perjalanan transformasi ekonomi kita, BUMN kita, dan industri jasa keuangan kita untuk menuju lebih kuat memerlukan pemikiran yang komprehensif, sinergi, dan tata kelola yang baik,”
“Insya Allah kita bisa mengatasi semua tantangan, memaksimalkan potensi, dan mencapai sebuah kemajuan yang dicita-citakan oleh indonesia,” tutup Erick Thohir.