JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap kunci keberhasilannya selama 30 tahun menggeluti dunia profesional hingga mengemban amanah untuk menahkodai Kementerian BUMN dan sejumlah perseroan pelat merah. Kunci penting yang dimaksud adalah menjaga nama baik dan legacy atau warisan.
Erick berujar, reputasi dan legacy merupakan pesan yang selalu disampaikan oleh ayahnya yakni almarhum Muhammad Thohir, semasa hidupnya. Menurut dia, legacy dari nama baik keluarga dan bangsa adalah hal penting yang harus dilakukan.
"Tentu almarhum Bapak saya, Muhammad Thohir selalu menekankan kami sekeluarga agar dapat meninggalkan legacy dan selalu menjaga nama baik keluarga, pribadi dan bangsa," tuturnya, dalam acara soft launching buku 'Akhlak Untuk Negeri' yang digelar secara virtual, Rabu, 6 Januari.
Menurut Erick, prinsip sekaligus pesan dari sang ayah ini ingin dirinya bangun dan terapkan juga di lingkungan Kementerian BUMN dan perseroan negara. Dirinya akan mendorong agar konsep Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kooperatif (Akhlak) yang sudah dirumuskan agar diterapkan oleh seluruh jajaran BUMN.
Lebih lanjut, Erick mengatakan, konsep ini akan diterapkan mulai dari tingkat karyawan hingga level direksi emiten. Dengan begitu, harapan aksi korporasi yang ditargetkan bisa tercapai dengan maksimal.
"Sejak mendapat amanah dari Presiden (Jokowi), prinsip itu yang mau saya terapkan pada tim yang saya pimpin. Akhlak yang mau saya benahi pertama kali. Ini merupakan amanah yang harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat," katanya.
Erick menilai BUMN merupakan perpanjangan tangan negara sebagai agen pembangunan. Ia mengakui, bahwa melakukan transformasi kepemimpinan dalam tubuh BUMN tidaklah mudah. Namun, bukan berarti tidak dapat dilakukan. Menurut dia, meski berat tapi harus dijalankan.
BACA JUGA:
Apalagi, kata Erick, dengan melakukan transformasi kepemimpinan dapat membentuk karakter. Sehingga bisa terefleksikan dalam kegiatan sehari-hari. BUMN, kata dia, harus memiliki reputasi yang baik agar perseroan tidak terkungkung di rumah sendiri atau jago kandang.
Sebelum mengejar target BUMN go global pada 2021 ini, kata Erick, reputasi dan legacy yang ada di dalam konsep Akhlak sudah harus diimplementasikan pada semua insan BUMN.
"Sebelum ke sana, BUMN harus menjaga reputasi sebagai bagian dari pengelolaan kekayaan negara dan keadilan yang lebih baik untuk semua," jelasnya.
Menurut Erick, kapabilitas harus selaras dengan kompetensi dasar dari pelakunya. Artinya, kapabilitas dan akhlak harus berjalan secara beriringan. Erick berujar, akhlak merupakan core value atau nilai utama yang harus ditanamkan dan diimplementasikan oleh seluruh insan BUMN.