JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) telah memulai proses akuisisi terhadap bank umum syariah, yakni PT Bank Victoria Syariah (BVIS). Dalam aksi korporasi ini, BTN akan mengambil alih saham 100 persen saham kepemilikan Bank Victoria Syariah.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), Nixon Napitupulu mengatakan pihaknya berencana untuk mengajak organisasi keagamaan Islam menjadi salah satu pemegang saham.
Sekadar informasi, akuisisi Bank Victoria Syariah itu dilakukan untuk menjadi bank umum syariah baru. BTN nantinya akan memisahkan atau spin-off unit usaha syariah (UUS)-nya, yakni BTN Syariah dan menggabungkannya dengan Bank Victoria Syariah untuk menjadi bank umum syariah (BUS) yang berdiri sendiri, bukan lagi hanya sekadar UUS BTN.
“Nanti kita akan meng-invite, kalau tidak ada masalah, kita berencana lagi meng-invite salah satu organisasi Islam yang cukup besar di Indonesia untuk ikut bersama-sama memiliki, ujar Nixon usai perayaan Natal Kementerian BUMN di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Senin, 20 Januari.
Meski begitu, Nixon enggan mengungkapkan nama organisasi Islam yang akan diajak untuk memiliki saham tersebut. Hanya saja, dia mengatakan organisasi itu sudah mengantongi nama besar.
“Kita belum berani ngomong, tapi bisa menebak lah ya,” katanya.
Di sisi lain, Nixon menjelaskan proses akuisisi Bank Victoria Syariah sudah memasuki tahap penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat atau Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA). Targetnya, akuisisi itu bisa disahkan usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BTN yang akan dilaksanakan pada 14 Maret 2025 mendatang.
BACA JUGA:
Setelah akuisisi, sambung Nixon, maka akan dimulai proses spin-off unit usaha syariah (UUS) BTN alias BTN Syariah. Targetnya, proses spin-off bisa rampung di semester I-2025 ini.
“Semua proses kita harapkan bisa selesai. Kalau gak ada aral melintang ya, namanya juga rencana, di semester I-2025,” tutur Nixon.