Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN membuka peluang untuk membeli bank syariah baru. Rencana tersebut akan dijalankan usai BTN merampungkan akusisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS).

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan akuisisi ini merupakan langkah awal konsolidasi perbankan syariah di Indonesia. Dia bilang konsolidasi ini dilakukan untuk memenuhi arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Ya mungkin saja nanti setelah (akuisisi Victoria Syariah) itu kita mencari bank syariah-syariah lain yang kita lihat bagus dan cocok. Sangat mungkin (diakuisisi) yang kita rasa bagus,” katanya kepada wartawan ditulis Rabu, 22 Januari.

Nixon mengungkapkan alasan ingin kembali mengakuisisi bank syariah lain adalah sebagai konsolidasi untuk memperkuat posisi bank syariah umum (BUS) BTN.

Namun, Nixon belum bisa mengungkapkan bank syariah mana yang dibidik BTN untuk diakusisi setelah Bank Victoria Syariah.

Lebih lanjut, Nixon mengatakan rencana ini juga tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Sebab, pihaknya akan fokus melakukan spin off dan mengembangkan BTN Syariah.

“Ini satu dulu dikerjain. Kita merencanakan ke depannya mungkin seperti imbauannya OJK. Kan ada konsolidasi perbankan syariah,” ucapnya.

“Jadi kita bisa nanti membantu OJK juga melihat beberapa potensi yang bisa kita konsolidasikan,” sambungnya.

Di sisi lain, Nixon optimistis setelah spin off BTN Syariah selesai, asetnya akan tumbuh pesat bahkan dalam tiga tahun bisa mencapai Rp100 triliun.

Lebih lanjut, Nixon bilang potensi tersebut berasal dari segmen perumahan. Menurut dia, kredit perumahan rakyat (KPR) saat ini memang tengah diminati masyarakat. Bahkan, pertumbuhannya jauh lebih tinggi dari KPR konvensional.

“Dia (syariah) growth-nya lebih tinggi hari ini. Ngomongnya growth ya, dia 17 persen. Kalau yang konvensional itu cuma 10 hingga 11. Jadi dia kecepatannya jauh lebih bagus dibanding yang induknya sekarang,” tuturnya.