JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah membentuk badan usaha PT Berkah Usaha Muamalah Nusantara (BUMN) yang akan mengelola tambang batu bara di Kalimantan Timur.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan, badan usaha ini akan mengelola setidaknya 25.000 hingga 26.000 hektare lahan tambang yang diserahkan kepada PBNU oleh pemerintah.
"PT Berkah Usaha Muamalah Nusantara. Ini nama perusahaannya yang dimiliki oleh Koperasi NU. Sahamnya dimiliki oleh Koperasi NU," ujarnya yang dikutup Senin, 6 Januari.
Cholil menjelaskan, pihaknya masih mengurus studi lingkungan yang diwajibkan oleh pemerintah setelah menerima Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK)
"Nah sekarang berbagai macam rangkaian dari persyaratan-persyaratan untuk memulai eksplorasi dan seterusnya masih sedang dipersiapkan. Belum selesai. Nah tentu saja nanti kami akan mengikuti alur yang ada itu. Karena ini sudah izinnya sudah diberikan kepada kami. Semuanya akan kami penuhi," beber Cholil.
Saat tanya terkait besaran potensi batu bara di lahan kelolaan PBNU, Cholil mengaku belum mengetahui cadangan dan potensi yang ada karena masih menunggu hasil dan pengurusan izin eksplorasi.
"Tapi wilayah izin usaha pertambangan sudah terbit. Sehingga untuk mendapatkan izin usahanya itu sudah bisa mulai diproses. Tapi itu sudah banyak persyaratan yang harus kita penuhi," tuturnya.
BACA JUGA:
Terkait hilirisasi batu bara, Cholil menyebut PBNU masih menggodok design pengembangan usaha pertambangan sehingga belum ada pembicaraan terkait hilirisasi.
Hilirisasi baru akan dibicarakan setelah usaha mulai berjalan dan bergantung pada kalkulasi investasi.
"Jangan sampai kita bisnis seolah-olah dapat konsesi lalu NU rugi. Jangan sampai. Kita ingin supaya tetap saja ada keuntungan dan pengembangannya bagaimana tergantung nanti," tandas Cholil.