JAKARTA - Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menyampaikan pergerakan rupiah berpotensi konsolidasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin, 6 Januari.
Ariston menyampaikan Indeks dolar AS pada indeks dolar AS terlihat masih di dekat level tinggi dalam 2 tahun, di sekitar 108,93.
Menurut Ariston, pasar masih mengantisipasi sentimen penguat dolar AS yang dibawa dari tahun lalu seperti kebijakan ekonomi Trump yang protektif, perang, the Fed mengurangi pemangkasan, pelambatan ekonomi China, dll.
"Oleh karena itu, rupiah kelihatannya masih bisa mendapatkan tekanan dari dollar AS hari ini," ujarnya kepada VOI, Senin, 6 Januari.
Ariston menyampaikan pada pekan ini pelaku pasar akan mendapatkan data ekonomi baru dari AS seperti data PMI dan data tenaga kerja untuk mengonfirmasi kebijakan the Fed selanjutnya.
BACA JUGA:
Menurut Ariston data-data ini bisa menjadi penggerak baru Dolar AS pekan ini. Oleh sebab itu, Ia memperkirakan pergerakan rupiah pada senin 6 Januari, berpotensi terkonsolidasi ke level Rp16.100 per dolar AS hingga Rp16.250 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Jumat, 3 Januari 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,01 persen di level Rp16.197 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup naik 0,12 persen ke level harga Rp16.217 per dolar AS.