Bagikan:

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi pada Desember 2024 yang tercatat sebesar 0,44 persen secara bulanan atau month to month (mom) atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan November 2024 yang tercatat sebesar 0,30 persen.

"Terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 106,33 pada November 2024 menjadi 106,80 pada Desember 2024," ujar Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis, 2 Januari.

Amalia menyampaikan secara tahunan atau year on year (yoy) terjadi inflasi pada Desember 2024 sebesar 1,57 persen. Sementara inflasi dalam tahun kalender atau year to date (ytd), Amalia menegaskan keduanya akan sama karena menggunakanpembanding yang sama yakni Desember tahun lalu.

Ia menambahkan, inflasi bulanan pada Desember 2024 lebih tinggi jika dibandingkan inflasi November 2024 dan juga inflasi Desember 2023.

Menurut Amalia, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,33 persen dengan andil inflasi sebesar 0,38 persen.

Sementara itu terdapat komoditas yang mendorong inflasi pada kelompok tersebut adalah telur ay ras dan cabai merah yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen.

Selain itu, komoditas lainnya yang memberi andil inflasi seperti ikan segar, cabai rawit, bawang merah dan minyak goreng yang memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen dan bawang putih, sawi hijau, daging ayam ras yang memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen.