Indonesia Impor Vaksin Tembus Rp6,49 Triliun dalam 3 Bulan, Jangan Disia-siain Bro!
Ilustrasi (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) mengkonfirmasi bahwa Indonesia telah melakukan impor vaksin senilai 443,4 Juta dolar AS atau setara Rp6,49 triliun (kurs Rp14.625) pada sepanjang kuartal I 2021.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan angka tersebut melonjak 1.315 persen dibandingkan dengan kuartal I 2020.

“Tentu saja peningkatan ini berkaitan dengan kondisi pandemi yang belum terjadi pada awal tahun lalu,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis, 15 April.

Suhariyanto menambahkan untuk impor vaksin pada sepanjang Maret 2021 tercatat sebesar 178,7 juta dolar AS, atau melejit 102,5 persen dari realisasi pada Februari 2020. BPS sendiri menggolongkan vaksin dalam barang impor berkode HS 30022090.

“Perlu diingat bahwa ini merupakan angka realisasi impor vaksin secara keseluruhan dan tidak hanya sebatas pada vaksin COVID-19,” tuturnya.

Sebagai informasi, pada 25 Maret lalu Indonesia telah menerima 16 juta vaksin Sinovac tambahan yang didatangkan dari China guna menanggulangi dampak pandemi di dalam negeri.

Adapun, dana pembelian vaksin masuk dalam skema anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 yang bertotal Rp699,43 triliun.

Terbaru, Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) mengkonfirmasi telah menyetujui pinjaman pemerintah Indonesia senilai 450 juta dolar AS atau setara Rp6,5 triliun (kurs Rp14.568) guna membantu PT Bio Farma dalam memperoleh dan menyalurkan vaksin COVID-19.

Dana tersebut sedianya akan digunakan untuk pengadaan sekurang-kurangnya 65 juta dosis vaksin tambahan bagi masyarakat Indonesia.

Sebelumnya, ADB telah menyediakan hibah Asia Pacific Disaster Response Fund senilai 3 juta dolar AS yang disetujui pada April 2020 demi membantu Kementerian Kesehatan menyalurkan peralatan dan pasokan medis penting.