Bagikan:

SURABAYA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut, tingkat konsumsi susu RI masih rendah dibandingkan negara-negara tetangga.

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan, konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya sebesar 16,1 liter per kapita/tahun setara susu segar.

"Saat ini, tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia masih sebesar 16,1 liter/kapita/tahun setara susu segar, di bawah negara-negara ASEAN lainnya," ujar Faisol dalam agenda kunjungan ke PT Nestle Indonesia Unit Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis, 5 Desember.

Faisal menjelaskan tingkat konsumsi susu segar di negara-negara ASEAN lebih tinggi ketimbang Indonesia. Seperti, Malaysia yang mencapai 50,9 liter per kapita/tahun, Singapura sebesar 46,1 liter per kapita/tahun dan Vietnam sebesar 20,1 liter per kapita/tahun.

Menurut dia, ada tiga penyebab tingkat konsumsi susu segar masih rendah di Indonesia. Pertama, masih rendahnya kesadaran masyarakat bahwa susu itu bagian dari protein yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk pertumbuhan.

"Yang kedua memang soal pasar susu belum rata," katanya.

Ketiga, rendahnya daya beli masyarakat. Dengan demikian, kata Faisal, masyarakat tidak menjadikan susu sebagai kebutuhan utama keluarga. 

"Dan mungkin juga di waktu-waktu yang lalu, daya beli masyarakat juga belum ke arah susu sebagai kebutuhan keluarga," ucap dia.

Namun demikian, menurut Faisal, seiring dengan transformasi gaya hidup masyarakat yang menjadi lebih sehat dan peningkatan permintaan produk bernutrisi tinggi pascapandemi COVID-19, Kemenperin meyakini peluang pasar produk susu akan terus tumbuh ke depannya.

"Kami berharap, agar PT Nestle Indonesia tetap berkomitmen untuk terus berkolaborasi dan melakukan inovasi dalam mengembangkan program kemitraannya dengan peternak sapi perah, sehingga dapat meningkatkan produktivitas peternak untuk memproduksi susu segar sebagai bahan baku industri," tuturnya.

Untuk diketahui, Kemenperin menggelar Industrial Fest 2024 pada 4-5 Desember di Surabaya, Jawa Timur. Industrial Fest 2024 sendiri mengusung tema "Are You Fit for the Future?"

Adapun rangkaian kegiatan yang akan dilakukan pada Industrial Festival 2024 di Surabaya, antara lain Kuliah Umum bersama Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, Talkshow Community Engagement, Workshop, Talkshow P3DN, Forum Pemberdayaan Industri, Mini Expo, Factory Tour, Layanan Publik on Location, Performance Produk Binaan BPIPI, BDI, BPIFK Kemenperin, Pertunjukan Seni, Kompetisi Foto & Artikel Jurnalistik serta Kompetisi Konten Kreatif.

Kemudian, Industrial Festival 2024 juga menyajikan sembilan sesi Workshop yang berkolaborasi dengan BPSDMI, BPIPI serta Pusat P3DN. Kegiatan ini diikuti oleh 270 peserta dengan 30 peserta per sesinya yang terdiri dari mahasiswa, siswa SMK, pelaku IKM dan wirausaha muda.

Beberapa tema Workshop di antaranya Business Model Canvas (BMC), Social Media Marketing, Design Thinking for Digital Apps, Using AI for Business, Video Creator, Foto Produk, Simple Dashboard Monitoring Kesehatan dan Pertumbuhan Bisnis untuk Pemula, Pembuatan Sandal Kulit hingga Tata Cara Sertifikasi TKDN.

Selanjutnya, dalam upaya mempertemukan tenant inkubator bisnis dengan potential buyer, Industrial Fest 2024 juga menggelar Mini Expo untuk produk dalam negeri yang tersertifikasi TKDN dan tersertifikasi halal, produk binaan BDI, BPIPI, BPIFK, IKMA hingga Pemerintah Kota Surabaya sejumlah 64 tenant.

Tak hanya itu, Kemenperin juga melaksanakan factory tour ke PT Nestle Indonesia Unit Kejayan bersama Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Direktorat Industri Agro beserta media, influencer, mahasiswa dan komunitas untuk memberikan pengalaman langsung tentang proses bisnis industri manufaktur dari hulu ke hilir.