Bagikan:

JAKARTA - PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk mengalami tekanan yang luar biasa di sepanjang tahun 2020 dan berefek pada kinerja perusahaan grup Sinar Mas tersebut. Perusahaan berkode saham TKIM ini membukukan penurunan pendapatan dan laba bersih.

Dikutip dari laporan keuangan Tjiwi Kimia, Selasa 13 April, perusahaan membukukan pendapatan senilai 866,45 juta atau sekitar Rp12,56 triliun di 2020. Realisasi pendapatan perusahaan milik almarhum konglomerat Eka Tjipta Widjaja ini menurun 17,25 persen dari realisasi pendapatan bersih di periode 2019 yang mencapai 1,04 miliar dolar AS.

Jika dirinci, erdasarkan jenis barang, pendapatan Tjiwi Kimia tahun lalu didominasi oleh penjualan kertas budaya (cultural paper) senilai 644,46 juta dolar AS (-28,82 persen yoy) dan penjualan kertas industri dan lainnya senilai 221,99 juta dolar AS atau naik 56,7 persen yoy.

Meski demikian, sejumlah beban perusahaan kertas ini terpantau turun. Beban pokok pendapatan misalnya, menurun 20,5 persen dari semula 939,95 juta dolar AS menjadi 746,85 juta dolar AS. Beban usaha juga terpantau turun tipis, dari semula 80,95 juta dolar AS menjadi 79,41 juta dolar AS.

Meski demikian, penurunan beban ini tidak lantas menahan penurunan laba bersih Tjiwi Kimia. Perusahaan mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai 148,33 juta dolar AS, anjlok 13,31 persen dari torehan laba bersih tahun 2019 yang mencapai 148,33 juta dolar AS.

Per 31 Desember 2020, jumlah aset Tjiwi Kimia mencapai 3,07 miliar dolar AS. Liabilitas Tjiwi Kimia mencapai 1,56 miliar dolar AS dan ekuitas senilai 1,51 miliar dolar AS.

Adapun posisi kas dan setara kas Tjiwi Kimia sebesar 159,13 juta dolar AS. Posisi tersebut menurun dari posisi kas dan setara kas tahun 2019 yang mencapai 180,13 juta dolar AS.