BSD, Perusahaan Properti Milik Konglomerat Eka Tjipta Widjaja Ini Labanya Jeblok 89 Persen di 2020
Almarhum konglomerat Eka Tjipta Widjaja. (Foto: Dok. Forbes)

Bagikan:

JAKARTA - Pengembang properti, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD) mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan di tahun 2020. Perusahaan berkode saham BSDE tersebut mengalami kontraksi pada pendapatan dan laba bersih.

Dikutip dari laporan keuangan BSD, Rabu 31 Maret, perusahaan properti milik almarhum konglomerat Eka Tjipta Widjaja ini membukukan pendapatan sebesar Rp6,18 triliun di 2020. Jumlah tersebut menurun 12,71 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan pendapatan 2019 yang sebesar Rp 7,08 triliun.

Dari sisi laba bersih, BSD mengalami tekanan dan anjlok cukup dalam yakni 89,9 persen yoy. Alhasil, laba perusahaan orang terkaya nomor 2 di Indonesia ini menciut jadi Rp281,7 miliar di 2020, dibanding capaian Rp2,79 triliun di 2019.

Penyebab anjloknya laba bersih tersebut terutama disebabkan adanya kenaikan beban bunga dan keuangan lainnya dari Rp 1,04 triliun menjadi Rp 1,78 triliun. Perusahaan dari Grup Sinar Mas ini juga mencatat adanya ekuitas rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp527,61 miliar.

Dari sisi liabilitas, BSDE memiliki liabilitas sebesar Rp26,39 triliun. Adapun liabilitas jangka pendek sebesar Rp11,96 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp14,43 triliun. Sedangkan ekuitas tercatat sebesar Rp34,47 triliun.

Pada pos kas, di akhir tahun BSD memiliki kas sebesar Rp10,91 triliun. Adapun kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp1,46 triliun dan dari aktivitas pendanaan sebesar Rp3,31 triliun.

Di sisi lain, BSD menggunakan kas untuk investasi sebesar Rp1,01 triliun. Sebenarnya posisi kas di akhir tahun BSD meningkat dari posisi di awal tahun yang sebesar Rp 6,86 triliun. 

Informasi saja, BSD membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp6,5 triliun pada 2020. Meski capaian ini tak sesuai target, BSD tetap mampu menangkap peluang di tengah hantaman pandemi COVID-19 kepada bisnis properti.

Capaian marketing sales Rp6,5 triliun, setara dengan 90,27 persen dari target yang ditetapkan senilai Rp7,2 triliun. Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya menjelaskan, pencapaian itu ditopang oleh kenaikan permintaan produk properti perseroan pada akhir tahun.

"Tingginya minat konsumen bisa dilihat dari tingginya angka prapenjualan tiga bulan terakhir 2020,” kata Hermawan dikutip dari keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 9 Februari.