JAKARTA - Perusahaan properti dari Sinar Mas Group, PT Bumi Serpong Damai Tbk membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp6,5 triliun pada 2020. Meski capaian ini tak sesuai target, perusahaan terkemuka milik almarhum Eka Tjipta Widjaja itu tetap mampu menangkap peluang di tengah hantaman pandemi COVID-19 kepada bisnis properti.
Capaian marketing sales Rp6,5 triliun, setara dengan 90,27 persen dari target yang ditetapkan senilai Rp7,2 triliun. Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya menjelaskan, pencapaian itu ditopang oleh kenaikan permintaan produk properti perseroan pada akhir tahun.
"Tingginya minat konsumen bisa dilihat dari tingginya angka prapenjualan tiga bulan terakhir 2020,” kata Hermawan dikutip dari keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 9 Februari.
Pada periode Oktober-Desember 2020, emiten berkode saham BSDE itu mencatatkan prapenjualan senilai Rp1,8 triliun atau 27,69 persen dari total marketing sales. Adapun untuk 2021, BSD menargetkan prapenjualan bisa mencapai Rp7 triliun atau naik 8 persen secara tahunan.
BACA JUGA:
Hermawan optimistis propespek industri properti baik di residensial maupun komersial bakal terus bertumbuh tahun ini meski terbatas dibandingkan masa prapandemi. Target prapenjualan 2021 akan ditopang oleh tiga segmen utama perseroan yaitu residensial, komersial, dan lain-lain.
Untuk segmen residensial akan menjadi kontributor utama prapenjualan 2020 dengan target Rp4,4 triliun. Produk andalan BSDE untuk segmen ini antara lain BSD City, Nava Park, Kota Wisata, Grand Wisata, Taman Permata Buana, Taman Banjar Wijaya, Legenda Wisata, Grand City Balikpapan dan The Zora.
Selanjutnya segmen komersial membawa target prapenjualan senilai Rp1,6 triliun dengan produk seperti rumah toko, kavling dan apartemen utamanya yang berada di BSD City.
"Untuk menopang target pra-penjualan kami akan terus mengembangkan kawasan-kawasan properti yang kami miliki, baik hunian, komersial maupun penjualan di luar itu," jelas Hermawan.