Bagikan:

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat secara tahunan atau year on year (yoy) terjadi inflasi pada November 2024 sebesar 1,55 persen.

Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan November 2023 sebesar 2,86 persen.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 104,71 pada November 2023 menjadi 106,33 pada November 2024.

Amalia menyampaikan berdasarkan kelompok pengeluaran inflasi secara tahunan utamnya didorong kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,68 persen dengan memberikan andil inflasi sebesar 0,48 persen.

"Komoditas dengan andil inflasi terbesar pada kelompok ini adalah sigaret keretek mesin dengan andil sebesar 0,13 persen serta beras dan bawang merah masing-masing memberikan andil sebesar 0,11 persen dan komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi cukup besar adalah kopi bubuk, minyak goreng, tomat, bawang putih dan daging ayam ras," ucapnya dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin, 2 Desember.

Amalia menyampaikan, komoditas lain diluar kelompok makanan, minuman dan tembakau yang juga memberikan andil inflasi yang cukup signifikan adalah emas perhiasan, dan nasi dengan lauk masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,36 persen dan 0,06 persen.

Menurut Amalia, inflasi secara tahunan terjadi pada seluruh komponen, komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 2,26 persen, komponen ini memberikan inflasi terbesar dengan memberikan andil sebesar 1,44 persen.

Adapun komoditas yang dominan memberikan andil inflasi antara lain emas perhiasan, kopi bubuk, minyak goreng, nasi dengan lauk, dan sewa rumah.

Sementara itu, untuk harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan sebesar 0,82 persen dengan memberikan andil sebesar 0,16 persen.

Adapun komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada November 2024 adalah sigaret keretek mesin, sigaret keretek tangan dan sigaret putih mesin.

Dia menyampaikan, komponen harga bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,32 persen dengan andil deflasi sebesar 0,05 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah cabai merah dan cabe rawit.