Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 28 November 2024 diperkirakan akan bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Selasa, 26 November 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup turun 0,34 persen di level Rp15.935 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup turun 0,41 persen ke level harga Rp15.930 per dolar AS.

Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan dolar AS telah naik selama delapan minggu berturut-turut dengan banyak indikator teknis yang menunjukkan overbought karena taruhan bahwa kebijakan Trump akan memicu inflasi dan semakin mendukung dolar.

"Presiden terpilih AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif perdagangan tambahan pada Tiongkok dan negara-negara lain, yang meningkatkan kekhawatiran akan perang dagang baru," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Kamis, 28 November.

Selain itu, Ibrahim menyampaikan di jejaring sosial Truth Social milik Trump bahwa akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen pada barang-barang dari Tiongkok dan 25 persen pada semua produk dari Meksiko dan Kanada.

Ibrahim menyampaikan langkah ini dimaksudkan untuk mengurangi migran dan obat-obatan terlarang yang melintasi perbatasan AS.

Sementara dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 diprediksi tidak akan mencapai 5,1 persen (YoY). Kemungkinan hanya berada pada level 5 persen (YoY). Lantaran karena belanja di akhir tahun meningkat, tetapi belum tentu akan mendongkrak angka pertumbuhan ekonomi karena merupakan faktor musiman.

Adapun pada kuartal IV 2024, PDB seharusnya akan flat atau ada soft acceleration karena belanja pada kuartal III sebelumnya, belanja Bansos meningkat tetapi efeknya belum terlihat ke konsumsi.

Sementara itu, di tahun 2025 ada sejumlah faktor yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia, jika pemerintah menaikkan tarif Pajak Penambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen, pertumbuhan ekonomi secara tahunan bisa berada di angka 4,91 persen hingga 4,96 persen. Angka itu jauh dari target tahun depan yang mencapai 5,2 persen.

Kemudian, kondisi global yang belum tentu pulih akan menjadi tantangan tersendiri. Salah satu yang perlu diwaspadai misalnya kebijakan tarif dari presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump bisa berdampak terhadap banjir barang dari China ke Indonesia.

Ibrahim menyampaikan akibatnya harga tertekan dan persaingan dengan produsen lokal, sehingga likuiditas menjadi tantangan tersendiri untuk pertumbuhan ekonomi.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Kamis, 28 November 2024 dalam rentang harga Rp15.920 - Rp16.000 per dolar AS.