JAKARTA – Seorang anak muda Matthew Sebastian yang mendalami ilmu matematika dan komputasi di UCLA (University of California Los Angeles), berperan sebagai Machine Learning Engineer berhasil membangun infrastruktur teknologi bernama Cekat artificial intelligence (AI).
Sekadar diketahui, Cekat AI merupakan platform AI untuk meningkatkan customer engagement yang dilengkapi dengan kemampuan menganalisa konteks percakapan, tidak hanya sekedar menjawab, tapi juga bisa meyakinkan pelanggan, serta melakukan tindakan-tindakan seperti manusia.
Bukan AI seperti robot, melainkan replika dengan gaya bicara natural layaknya manusia, dapat memahami konteks percakapan, dan kapabilitas melakukan tindakan untuk membalas chat dan pertanyaan pelanggan.
Melalui Cekat AI, Matthew bertekad untuk membuat perusahaan-perusahaan di Indonesia memiliki Pegawai AI dengan kemampuan seperti manusia, yang bisa digunakan 24 jam selama 7 hari untuk melayani keluhan dan pertanyaan pelanggan.
Cekat AI sudah digunakan oleh ribuan bisnis online dan corporate bahkan dari sejak sebelum diluncurkan.
Matthew berharap, bisa memberikan dampak positif pada bisnis jauh lebih banyak lagi.
“Kita fokuskan 100 persen hanya pada research dan engineering, karena kita mau memberi teknologi terdepan untuk bisnis-bisnis yang sudah memilih kita. Untuk membuat AI yang bisa menjawab itu hanya kerjaan satu minggu, tapi bikin yang bisa jawab dengan natural riset detail-detailnya kerjaan bertahun-tahun,” ujar Matthew.
Menurut Matthew, Cekat AI yang dibangunnya ini untuk memudahkan setiap perusahaan agar bisa mengadopsi teknologi AI dengan cepat. Cara set-upnya pun dibuat human friendly dan tidak perlu coding-an.
“Bisa tulis deskripsi AI yang kita inginkan ke dalam text yang sudah disediakan, lalu AI agent langsung otomatis akan berperilaku dan berpengetahuan sesuai yang di tulis,” ujar Matthew.
BACA JUGA:
Beberapa kemudahan yang bisa dikerjakan oleh Cekat AI seperti menganalisa bukti transferan pelanggan, bisa mengirim PDF katalog, mendengarkan sekaligus menjawab voice note yang dikirim pelanggan dengan gaya dan nada bahasa natural yang meyakinkan.
Selain itu, Ai bisa dilatih memahami ratusan juta informasi, dan dikoneksikan ke database perusahaan.