Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pihaknya mulai memetakan lahan-lahan milik perusahan pelat merah yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan program pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Erick mengaku sudah berdiskusi dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait terkait penyediaan lahan untuk program tersebut.

“Kita mapping dulu di mana lahan-lahan BUMN yang bisa mendukung percepatan perumahan,” ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 15 November.

Tak hanya mengupayakan lahan dari aset BUMN, Erick bilang Kementerian PKP juga sedang memetakan lahan yang bisa dimanfaatkan untuk program 3 juta rumah tersebut. Misalnya, tanah sitaan dari kasus korupsi.

“Beliau (Menteri PKP) mendorong mendapatkan tanah-tanah dari hasil korupsi, atau tanah-tanah sitaan, atau tanah-tanah yang belum terbangun. Nah sama, kita menawarkan ke Pak Ara, beberapa aset BUMN sendiri, memang nanti bekerja sama dengan Perumnas tentunya, ini bisa kita maksimalkan juga,” tuturnya.

Erick mengatakan pihaknya tak hanya berkoordinasi dengan Kementerian PKP, namun melibatkan juga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk penyediaan hunian dengan konsep kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD).

Menurut Erick, pembangunan hunian dengan konsep TOD bisa manfaatkan lahan-lahan di dekat stasiun kereta api milik PT KAI (Persero). Saat ini pun sudah ada 9 TOD yang dibangun BUMN di area stasiun kereta api.

“Kita sudah membuat terobosan bersama dengan Kementerian PU sebenarnya, awalnya mengenai tadi stasiun-stasiun kereta api itu lahannya yang tidak maksimal dulunya kan, sekarang sudah dibangun menjadi TOD, bahkan ada subsidi antara yang mampu dan tidak mampu,” ucapnya.