Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait mengusulkan perpanjangan tenor untuk kredit pemilikan rumah (KPR) menjadi 30 tahun.

Adapun pembahasan tenor KPR ini menjadi salah satu bahan diskusi Erick Thohir dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait.

Keduanya bertemu di Kementerian BUMN, pada Kamis malam, 7 November.

“Kita akan mendorong juga scheme financing gimana mortgage ini yang hanya tadinya 15 tahun kalau bisa jadi 30 tahun,” kata Erick di Kantor Kementerian BUMN, ditulis Jumat, 8 November.

Erick berharap, dengan skema pembiayaan yang lebih panjang tersebut dapat meningkatkan daya beli masyarakat untuk memiliki hunian.

Selain itu, dengan adanya perpanjangan tenor KPR tadi, maka besaran cicilan dikeluarkan masyarakat akan lebih murah.

“Supaya kembali membantu masyarkaat yang memang sudah punya budget tertentu dgn ditarik 30 tahun dia akan cicilannya jauh lebih murah,” ucapnya.

Lebih lanjut, Erick menjelaskan, skema ini juga berlaku untuk semua jenis rumah, baik rumah rakyat, maupun kelas menengah dan lainnya.

“Jadi ini kita dorong juga bagaimana efisiensi dengan kita bisa mendorong masyarakst juga mendorogn daya belinya karena tadi berbagai cicilan terutmaa yang penting seperti rumah bisa diperpanjang,” pungkasnya.

Selain membahas mengenai tenor KPR, Erick dan Maruarar juga membahas mengenai program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Keduanya mengaku memiliki komitmen yang sama untuk mensukseskan program tersebut.

Erick menjelaskan, terobosan yang dibawa Menteri Maruarar dinilai sukses dan bisa mengejar target yang diberikan Presiden Prabowo. Utamanya dalam penciptaaan 3 juta rumah.

“Terobosan Pak Ara luar biasa sangat menolong kami juga kedepannya dan kami punya komitmen yang sama bagaimaan mensukseskan program bapak presiden, program tiga juta rumah dan kita punya komitmen yang sama dan Insyaallah kita dukung dari kerja-kerja berat pak menteri,” bebernya.

Sementara itu, Maruarar Sirait menyampaikan, salah satu yang bakal dibahas selanjutnya adalah soal biaya jual perumahan.

Dia bilang, rencana ini juga mendapat dukungan dari PT Bank Tabungan Negara (BTN).

“Dari Pak Erick hari ini kuar biasa yang pertama kami mensinergikannya dengan BTN, besok malam kami akan bertemu dan mengabarkan satu kabar baik dimana salah satu bentuk apakah pajak dan pembiayaan bisa kami upayakan kurang, artinya apa? Biaya itukan pada akhirnya diberikan kepada konsumen,” urainya.