Bagikan:

JAKARTA - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) berhasil membukukan laba di tengah pandemi COVID-19 tahun 2020 lalu. Perusahaan pun berkomitmen untuk membagikan dividen kepada pemegang saham senilai Rp226 miliar.

Head of Investor Relations Siloam Hospitals, Joel Ellis menjelaskan, pembagian dividen kepada para pemegang saham merupakan bagian dari strategi perseroan untuk fokus pada konsolidasi.

Melalui persetujuan RUPS, Siloam Hospitals akan membayarkan dividen biasa sebesar Rp56 miliar, merepresentasikan rasio pembayaran dividen sebesar 45 persen dari laba bersih. Selain itu, rapat umum pemegang saham (RUPS) juga menyetujui pembayaran dividen khusus senilai Rp170 miliar sebagai bentuk apresiasi kesuksesan transformasi bisnis perseroan.

Dengan demikian, total dividen yang akan dibagikan emiten Grup Lippo milik konglomerat Mochtar Riady ini mencapai Rp226 miliar untuk 2020. Adapun, jumlah dividen akan ditentukan dalam keputusan RUPS pada 28 April 2021.

Sebagai informasi, di tahun lalu, emiten pengelola rumah sakit Siloam ini berhasil membukukan laba seiring dengan peningkatan pendapatan dan penurunan beban. Disebutkan, perseroan membukukan pendapatan senilai Rp7,11 triliun pada tahun lalu. Realisasi itu naik 1,31 persen year-on-year (yoy) dibandingkan 2019 senilai Rp7,01 triliun.

Kenaikan pendapatan pun mengangkat laba perseroan. SILO membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp116,16 miliar pada 2020 atau berbalik dari rugi Rp338,77 miliar pada 2019.

Dengan capaian ini, laba per saham dasar atau earning per share perseroan menjadi Rp71,52 pada tahun 2020, berbalik dari rugi per saham sebesar Rp208,38 pada tahun 2019. Dilihat dari kontribusi pendapatan, pemasukan dari rawat jalan mengalami pertumbuhan 7,85 persen yoy menjadi Rp3,15 triliun pada 2020 dari sebelumnya Rp2,92 triliun.

Sementara itu, pendapatan dari rawat inap terkontraksi 3,35 persen yoy menjadi Rp3,95 triliun dari sebelumnya Rp4,09 triliun. Selanjutnya total aset dari Siloam Hospitals tumbuh 8,86 persen yoy menjadi Rp8,42 triliun pada akhir 2020.

Rinciannya, liabilitas menanjak 37,35 persen yoy menjadi Rp2,40 triliun dan ekuitas turun 22,26 persen yoy menjadi Rp6,01 triliun.

Presiden Direktur Siloam Hospitals, Ketut Budi Wijaya mengatakan, perseroan terus fokus pada biaya manajemen sepanjang 2020 sebagai bagian dari rencana efisiensi jangka panjang. Di luar pengeluaran material untuk COVID-19, secara persentase biaya material Siloam Hospitals terhadap pendapatan operasional bersih sebesar 39,1 persen pada 2020 dibandingkan 2019 sebesar 40,5 persen.

Total operational expenditure Siloam Hospitals di luar pengeluaran terkait COVID-19 tercatat 34,8 persen terhadap pendapatan operasional bersih 2020, menurun dari 37,4 persen pada 2019.

Pertumbuhan EBITDA yang kuat dan laba bersih perseroan menghasilkan pertumbuhan arus kas yang fenomenal. Arus kas operasional meningkat sebesar Rp1,34 triliun pada 2020, melonjak 105 persen dari Rp652 miliar pada 2019.

Arus kas bebas bertumbuh sebesar Rp1,1 triliun, meningkat 762 persen dibandingkan sebelumnya Rp122 miliar.