Erick Thohir Khawatir, Jika BUMN Punah, Pertumbuhan Ekonomi Nasional dalam Bahaya
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Dok. Kementerian BUMN)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan transformasi digital pada perusahaan pelat merah di era revolusi industri 4.0 merupakan hal yang penting. Sebab jika tidak, BUMN akan kalah bersaing.

Lebih lanjut, Erick Thohir mengatakan jika kalah bersaing maka perseroan negara akan punah. Jika punah, kata dia, akan sangat membahayakan bagi laju pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab, sepertiga dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia disumbangkan dari BUMN.

"Yang tidak kalah pentingnya, perusahaan BUMN bisa bersaing dan berkembang. Dan tentu, kalau perusahaan BUMN berkembang, tentunya yang namanya depression akan terjadi. Tapi kalau BUMN-nya mati, kalah di persaingan, ini yang membahayakan, karena sepertiga dari kekuatan ekonomi di Indonesia adalah BUMN," ujar Erick, di Jakarta, Rabu, 7 April.

Kata Erick, eksistensi BUMN pun berdampak besar pada masyarakat. Tugas BUMN sebagai pelayan publik (public services) dinilai fundamental bagi masyarakat. Karenanya, kesimbangan dan penyesuaian BUMN pada perubahan zaman pun akan berpengaruh pada aspek pelayanan perusahaan.

"Public services yang dilakukan BUMN ini dahsyat di masyarakat. Tidak hanya pelayananan, tetapi ketika terjadi bencana, terjadi harga yang tidak balance, BUMN itu hancur. Itulah keseimbangan-keseimbangan yang terus kita jaga, dan kita mau BUMN-nya terus berkembang dan bisa bersaing seperti halnya yang saya sampaikan di industri perbankan," jelasnya.

Selain itu, Erick juga mengaku khawatir terhadap posisi perseroan negara saat ini. Sebab, digitalisasi menuntut adanya perubahan paradigma dan penyesuaian para pelaku bisnis. Karena itu, perubahan terjadi secara cepat dan harus diantisipasi.

Menurut Erick, di sektor bisnis swasta, seperti perbankan hingga manufaktur, penyesuaian sudah dilakukan. Karena itu, langkah serupa juga perlu dilakukan secara cepat oleh manajemen BUMN. Jika tidak, maka perseroan pelat merah akan punah. 

"Kita juga melihat bagaimana pabrik-pabrik manufaktur itu akan menuju ke digitalisasi. Inilah yang sangat dikuatirkan saya secara pribadi, ketika BUMN-nya tidak siap mentransformasikan, maka BUMN-nya punah. Karena kalah di persaingan," katanya.

Saat ini, kementerian BUMN terus menggenjot proses transformasi baik di Kementerian BUMN dan perusahaan negara. Salah satunya adalah menguatkan sumber daya manusia (SDM) atau human capital. Dengan penguatan SDM, maka diyakini mampu merubah paradigma lama menuju era digitalisasi.