JAKARTA – PT PLN Nusantara Renewables (PLN NR) terus memperkuat peran strategisnya dalam pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah menyatakan pembentukan PLN NR sebagai anak perusahaan merupakan langkah strategis yang diambil untuk mengatasi keterbatasan pendanaan eksternal akibat Perjanjian Ikatan Global PT PLN (Persero).
“PLN Nusantara Renewables sebagai bagian dari PLN NP group lebih responsif terhadap peluang pertumbuhan di pasar ketenagalistrikan yang dinamis, terutama dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional yang terus meningkat, melalui pembangunan unit pembangkit yang ramah lingkungan”, kata Ruly dalam keterangannya, Minggu, 27 Oktober.
Ruly menyampaikan PLN NR menjadi garda terdepan PLN NP dalam meraih pendanaan untuk pengembangan pembangkit EBT di tanah air. Hal ini sejalan dengan visi Perusahaan untuk menjadi Perusahaan investasi kelistrikan terkemuka dalam energi berkelanjutan.
“Kami terus berinovasi dan berkolaborasi dengan mitra internasional untuk menghadirkan solusi energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan bagi masa depan bangsa. Transformasi ini adalah bukti nyata dari dedikasi kami dalam mengoptimalkan potensi energi baru dan terbarukan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,“ tegas Ruly.
Ruly menyampaikan dengan visi yang jelas dan langkah-langkah strategis yang terus dikembangkan, PLN Nusantara Renewables siap untuk menghadirkan masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi Indonesia.
Adapun sejak didirikan pada 18 Desember 2015, PLN NR telah menjadi ujung tombak investasi pembangkit listrik swasta berbasis EBT, dan menunjukkan komitmen kuat untuk masa depan energi hijau Indonesia.
Dengan aset lebih dari Rp8 triliun, PLN NR telah berhasil mewujudkan beberapa proyek monumental, termasuk PLTU Jawa 7 dengan kapasitas 2 x 1.000 MW yang merupakan PLTU terbesar pertama di Indonesia dengan teknologi Ultra Super Critical yang ramah lingkungan.
Selain itu, perusahaan yang baru saja bertransformasi dari PJB Investasi menjadi PLN NR pada tahun 2024 ini kembali membuat gebrakan melalui PLTS Terapung Cirata berkapasitas 145 MWac setara 192 MWp, proyek pembangkit terapung terbesar di Asia Tenggara sekaligus terbesar ketiga di dunia saat ini.
Untuk diketahui PLN NR juga menunjukkan kinerja keuangan yang kuat dengan membukukan laba bersih sebesar Rp790 miliar pada tahun 2023, dimana sebagian besar pendapatan berasal dari laba bersih JVC sebesar Rp776,7 miliar.
Adapun portofolio investasi perusahaan mencapai total 3.210 MW, dengan 2.145 MW telah beroperasi, 895 MW dalam tahap konstruksi, dan 170 MW dalam tahap pengembangan.
BACA JUGA:
Disisi lain, kerjasama internasional menjadi salah satu strategi PLN NR dalam pengembangan pembangkit, dengan mitra seperti CHN Energy untuk PLTU Jawa 7, Masdar untuk PLTS Terapung Cirata, Total Energies untuk PLTB Tanah Laut, SembCorp untuk PLTS IKN, serta GD Power Development untuk PLTS Terapung Karangkates.