JAKARTA - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi meminta agar budaya perusahaan baru Bank DKI dapat memperkuat kinerja dan peran BUMD perbankan tersebut sebagai lembaga keuangan terpercaya.
"Mudah-mudahan acara ini tidak hanya seremonial dan slogan semata. Tapi, ini akan betul-betul menjadi nilai, karakteristik, dan atributif bagi Bank DKI, " kata Pj. Gubernur Teguh dalam keterangan tertulis resmi pada peluncuran budaya perusahaan Bank DKI "Excellent, Professional, Integrity, Customer-Focused, Collaborative (EPICC) di Jakarta, dikutip ANTARA Minggu 27 Oktober.
Oleh karena itu, ia berharap hal itu nantinya bisa diimplementasikan dalam kinerja setiap hari untuk melayani masyarakat dan bisa menopang kinerja Pemprov DKI Jakarta.
Ia menegaskan bahwa Bank DKI sebagai salah satu BUMD DKI Jakarta dapat mendukung transformasi Jakarta menuju kota global.
Bank DKI, kata dia, merupakan lembaga keuangan yang solutif dan inklusif, serta diharapkan meningkatkan kontribusi nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Jakarta.
Teguh menilai bahwa untuk menuju kota global, tidak hanya infrastruktur yang dipersiapkan, tapi juga aspek manusia, baik tataran birokrasi maupun masyarakat.
"Untuk itu, Bank DKI perlu adaptif terhadap perubahan, antara lain dengan transformasi digital. Saya berharap Bank DKI siap," kata Teguh.
Sementara itu, Direktur Utama Bank DKI Agus H. Widodo menjelaskan bahwa peluncuran budaya perusahaan baru ini bertujuan menyelaraskan nilai perusahaan Bank DKI.
Agus menilai bahwa kelima nilai budaya baru, yakni unggul, profesional, berintegritas, fokus pada pelanggan dan kolaboratif dalam "EPICC" menjadi bimbingan insan Bank DKI menjadi bank yang terkemuka, tumbuh berkelanjutan dan selalu relevan dengan pertumbuhan zaman.
Sebelumnya, perseroan mencatatkan kredit dan pembiayaan segmen UMKM bertumbuh 22,78 persen dari Rp4,41 triliun per Juni 2023 menjadi Rp5,41 triliun per Juni 2024.
BACA JUGA:
Kredit dan pembiayaan segmen UMKM, yaitu kredit mikro periode Juni 2024 meningkat 27,99 persen menjadi Rp3,81 triliun dari sebelumnya Rp2,98 triliun pada Juni 2023, serta kredit ritel periode Juni 2024 meningkat 11,94 persen menjadi Rp1,60 triliun dari sebelumnya Rp1,43 triliun pada Juni 2023.
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen UMKM ini mendorong peningkatan proporsi kredit UMKM secara kumulatif menjadi sebesar 10,11 persen dari total kredit dan pembiayaan Bank DKI periode Juni 2024 yang tercatat Rp53,56 triliun.