JAKARTA - Pemerintah RI bersama dengan Swiss memperkuat komitmen untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) industri yang lebih kompeten dalam ajang Industrial Educational Training and Expo (Idutex) 2024.
Acara yang digelar oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jakarta pada 7-9 Oktober tersebut menghadirkan pameran, seminar, pelatihan (coaching clinic) dan job fair. Sehingga, membantu pelaku industri mendapatkan SDM sesuai kriteria.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, penguatan komitmen dan dukungan dari Pemerintah Swiss tersebut dapat dilihat dari keikutsertaan Swisscontact Indonesia dan Swiss Indonesia Chamber of Commerce (SwissCham) di ajang Idutex 2024.
Pada kesempatan sama, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan mengungkapkan, komitmen Pemerintah Swiss untuk mendukung RI dalam upaya pengembangan keterampilan SDM telah dimulai sejak 1970-an.
Hal ini ditandai dengan berdirinya politeknik pertama di Indonesia, Politeknik Mekanik Swiss atau yang kini dikenal sebagai Politeknik Manufaktur Bandung.
"Saat ini, kerja sama kedua pihak direalisasikan melalui program Swiss Skills for Competitiveness (SS4C) yang diimplementasikan oleh Swisscontact Indonesia dengan dukungan hibah dari Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO)," ujar Masrokhan dalam keterangan resminya, ditulis Sabtu, 12 Oktober.
BACA JUGA:
Dalam ajang tersebut, Deputy Program Manager SS4C yang merupakan perwakilan dari Swisscontact Kiky Hendarin mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung langkah Pemerintah RI untuk membangun sumber daya manusia agar lebih kompetitif demi meraih visi Indonesia Emas 2045.
Dia bilang, program pengembangan keterampilan di lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi yang dilakukan Kemenperin berperan penting dalam menghadirkan tenaga kerja yang kompetitif dan sesuai kebutuhan industri masa kini.
Sementara itu, Executive Director SwissCham Indonesia Sarah Suhartono menuturkan, melalui penguatan komitmen dalam ajang Idutex ini, membuat politeknik dan perusahaan dapat mengembangkan kurikulum pemagangan terstruktur yang memungkinkan mahasiswa untuk magang di bawah bimbingan pelatih tempat kerja (PTK).
Perusahaan juga diuntungkan dengan adanya pegawai yang telah terlatih sebagai PTK, karena mereka dapat memberikan pelatihan tak hanya pada peserta magang tetapi juga sesama pegawai perusahaan secara internal.
"Kolaborasi yang terjalin dengan Kemenperin membawa dampak positif terhadap politeknik-politeknik binaannya. Kami terus berkomitmen untuk memperkuat dan mengembangkan kemitraan dan kolaborasi antara politeknik dengan industri," katanya.